Minut, BeritaManado.com – Kasus kematian seorang pensiunan ASN asal Desa Kolongan Tatempangan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara (Minut) membuat geger warga setempat.
Pensiunan bernama Shirley Najoan (60) itu meninggal dunia pada Selasa (14/6/2022), usai menjalani perawatan di RS Sentra Medika Minut selama 5 hari.
Usut punya usut, Najoan rupanya diduga kuat menjadi korban kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Misteri kematian korban, baru diketahui setelah petugas hendak memandikan jenazah dan melihat luka lebam di sekujur tubuh korban.
Data yang dihimpun BeritaManado.com, pada tanggal 9 Juni 2022 lalu, korban SN dibawa oleh suaminya Ferry Taroreh ke RS Sentra Medika di jalan Ir Soekarno, Minut dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Lima hari kemudian, korban Shirley meninggal dunia, dan keluarga meminta untuk membawa pulang jenazah untuk dimandikan dan formalin di rumah.
Tak disangka, saat hendak dimandikan, petugas mendapati luka lebam dan sejumlah sayatan benda tajam di tubuh korban.
Melihat itu petugas langsung melaporkan kepada pihak keluarga yang disaksikan oleh kepala jaga setempat.
Anak korban, curriga sang ibu menjadi korban kekerasan.
Ia kemudian membawah jenazah ke RS Bhayangkara Karombasan Manado untuk diotopsi.
Sementara pihak keluaraga masih menunggu hasil otopsi dari RS Bhayangkara, diduga pelaku FT yang merupakan suami korban sudah menghilang.
Hal itu menimbulkan kecurigaan bahwa pelaku penganiayaan adalah FT.
Rabu (15/6/2022), pihak keluarga kemudian melaporkan kasus ini ke Polres Minut dengan nomor laporan: LP/B/455/VI/2022/SPKT/POLRES MINAHASA UTARA/POLDA SULAWESI UTARA.
Kasat Reskrim Polres Minut AKP Fandy Bau ketika dikonfirmasi BeritaManado.com membenarkan adanya laporan tersebut.
“Iya benar. Dilaporkan oleh anak korban. Terlapor adalah suami korban,” kata Kasat Fandy Bau, Kamis (16/6/2022).
Ia mengatakan, terlapor sudah imintai keterangan pada Rabu malam kemarin.
Petugas juga telah turun lapangan meminta keterangan kepada sejumlah warga di kompleks rumah korban.
“Sudah ada beberapa warga yang dimintai keterangan. Dan untuk sementara kasus ini masih dalam penyelidikan,” tambah Fandy.
(Finda Muhtar)