BITUNG—Dari penelusuran Beritamanado di sejumlah SPBU yang ada di Kota Bitung, tetrungkap sejumlah praktek kecurangan yang diduga dilakoni oleh patugas SPBU. Dan praktek ini mungkin selama ini masyarakat tidak mengetahui atau tidak sadar permainan yang menguntungkan dari pihak SPBU.
Dimana setiap masyarakat mengisi bahan bakar kendaraan, baik premium, solar atuapun pertamax di SPBU, pasti pernah melihat karyawan yang memegang heandel katup selang tanpa dilepas hingga selesai. Tapi sebelum memasukkan handle ke lubang tangki kendaraan, petugas mengalihkan perhatian dengan cara memberikan sugesti agar melihat angka di mesin. Dan dengan secara tidak sadar masyarakat akan melihat angka tersebut sampai selesai.
Itulah ilmu hypnosis dasar yang dilakukan oleh pihak SPBU, sampai-sampai masyarakat tidak memperhatikan handle tangan yang ditekan dan dilepas kemudian ditekan dan dilepas lagi saat pengisian bahan bakar berlangsung. Hal itu dilakukan karena bahan bakar yang keluar tertahan dan masuk kembali kedalam mesin SPBU. Hebatnya menurut Boven, angka-angka dimesin tidak akan berputar berbalik dan pada saat selesai dengan jumlah pembelian bahan bakar petugas SPBU cepat-cepat menghentikan dengan mengunci handle.
Jika anda melihat aksi tersebut, harus berani menegur dengan meminta handle jangan dimainkan. Dan minta untuk terus menekan handle kendati angka pada monitor telah menunjukkan jumlah yang akan dibeli, karena selang mesin tersebut lumayan panjang, ada sekitar satu sampai dua liter didalam selang, belum lagi hendle katub yang dimainkan.
Cara lain adalah pada saat mengisi BBM jika masyarakat keliatan lengah dan sebelum angka pengisian menunjukkan nominal yang diminta konsumen, petugas langsung menghentikan pengisian bahan bakar dan dengan cepatnya mereka menuliskan angka nominal dalam rupiah yang diminta konsumen pada layar mesin BBM. Nah modus ini sering digunakan kepada masyarakat yang menggunakan mobil.
Contohnya, jika masyarakat ingin mengisi Rp 100.000,- sebelum angka di layar menunjukkan angka 100 ribu (misalkan baru Rp70.000), petugas lansung menghentikan pengisian dengan cara menekan tombol nominal rupiah di mesin. Tombol-tombol tersebut biasanya dituliskan dengan P1, P2, P3, P4 dan masing-masing tmbol itu punya angka nominal sendiri-sendiri. Misalnya P1 : 10.000, P2 : 50.000, P3 : 100.000 dan seterusnya, seolah-seolah pengisian bahan bakar sudah benar-benar diangka 100.000,-
Kemudian cara lain adalah meneruskan angka nominal dari pengisian sebelumnya. Contohnya, orang di depan anda mengisi Rp30.000, trus setelah itu anda maju untuk giliran mengisi. Anda ingin mengisi Rp150.000,- jika anda dalam keadaan lengah, operator akan lansung mengisikan BBM tanpa memulai nominal dari angka “0” dan di mulai dari angka 30.000,-
Untuk itu, jika melakukan pengisian di SPBU masyarakat harus hati-hati dan benar-benar yakin volume BBM yang dibeli sesuai dengan jumlah yang diterima. Dan jika anda merasa curiga dan kurang yakin silakan langsung komplain atau menemui pemilik SPBU untuk meminta klarifikasi.(en)