Manado, BeritaManado.com – Jumat (1/4/2022) Sidang Isbat penentuan awal Ramadan 1443 Hijriah akan digelar.
Dilansir dari laman web Kemenag RI, Sidang Isbat ini akan dilaksanakan Kementerian Agama, sebagaimana amanah fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.
Sidang Isbat akan dihadiri MUI, perwakilan ormas Islam, DPR, sejumlah duta besar negara sahabat, serta kementerian dan lembaga terkait.
Kementerian Agama berperan sebagai fasilitator bagi para ulama, ahli, dan cendekiawan untuk bermusyawarah menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah. Forum ini sekaligus menjadi sarana untuk berdiskusi.
“Sidang Isbat selama ini menjadi sarana bertukar pandangan para ulama, cendekiawan, maupun para ahli terkait penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah. Hasil sidang isbat ini akan segera diinformasikan kepada masyarakat agar bisa dijadikan sebagai pedoman,” jelas Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib.
Terkait perbedaan ada yang akan mengawali Ramadan pada 2 April atau 3 April mulai puasa, lanjut Adib potensi itu pasti ada. Karena sebelumnya juga pernah terjadi perbedaan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah.
Hal ini bisa terjadi karena adanya perbedaan metode penetapan. Ada yang menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal, ada yang menggunakan Imkanur-Rukyat.
“Jika pun ada beda awal Ramadan, sudah semestinya kita mengedepankan sikap saling menghormati agar tidak mengurangi kekhusyu’an dalam menjalani ibadah puasa,” ujarnya.
(***/Hendra Usman)