AMURANG—Akhirnya, Badan Anggaran (Banggar) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) mulai membahas Kebijakan Umum Anggaran Platform Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) APBD-P 2011. Pembahasan dipimpin Ketua Banggar Boy Tumiwa didampingi Wakil Ketua Jenny J Tumbuan, SE dan John RM Sumual,SE SH. Sedangkan TAPD sendiri dipimpin Sekda Drs MC Kairupan.
Menariknya, tiga fraksi sebelumnya masing-masing FPDIP, FPMS dan FPBD menyatakan penolakan Draf KUA PPAS APBD-P 2011 dibahas. Kecuali masuk di meja Banggar, silahkan. Tetapi, untuk ikut membahasnya mungkin pertama akan dikritisi habis-habisan.
Dari pantauan beritamanado, Senin (14/11), undangan pembahasan KUA PPAS APBD-P pukul 11.00 Wita. Tetapi, pembahasannya baru dimulai sekitar pukul 13.20 Wita. Berarti, ada kesan kalau pembahasannya kurang serius. Bahkan, sejumlah anggota Banggar belum lengkap.
‘’Kami akan bahas KUA PPAS APBD-P 2011 dengan catatan akan mengkritisi habis-habisan. Karena, bagi FPDIP tak akan mau menjadi topik pembicaraan. Memang, kami pernah menyebut di media tak akan menerima. Kecuali, drafnya masuk di meja pimpinan Banggar,’’ ujar Ketua Komisi II Rommy D Pondaag yang juga anggota Banggar dan Ketua DPC PDIP Minsel ini.
Menurutnya, “kita lihat saja nanti, apakah dalam pembahasan KUA PPAS-nya akan memberikan kontribusi buat rakyat dan DPRD Minsel sendiri. Maka, itu akan berjalan dengan baik. Namun, kita lihat saja nanti,’’ tambah Pondaag.
Sementara itu, sejumlah elemen Minsel balik mempertanyakan statmen sejumlah anggota DPRD yang masuk di tiga fraksi. ‘’Pernyataan para anggota DPRD Minsel, yang masuk anggota Banggar juga kurang pas. Buktinya, mereka sebut akan tolak. Tetapi, nyatanya semua putar balik. Harus konsisten dengan pernyataan sebelumnya. Bukan setelah dijadwalkan akan memulai pembahasannya, toh semuanya jadi lembek,’’ ungkap Wakil Ketua MSCW Cindy Rampi, SH saat menghubungi beritamanado tadi. (ape)