Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Agama dan Pendidikan

Hardiknas 2021: Guru Harus Jadi Penentu

Oleh: Nofriandi Van Gobel (Opan), Wartawan BeritaManado.com

by Van Gobel
Minggu, 2 Mei 2021, 12:35 pm
in Agama dan Pendidikan, Bolmong Raya, Bolmut, Opini
A A
  • 5shares
  • Nofrianandi Van Gobel

UMUR panjang, tahun ini kita semua masih bisa diberi kesempatan memperingati Hari Pendidikan Nasional atau biasa dikenal Hardiknas.

Di momen ini, penulis berharap semua guru di Indonesia lebih khusus di daerahku, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, mampu menjadi penentu.

Karena bagi saya, kemampuan seorang guru melihat dan mengontrol muridnya sangatlah penting.

Tugas guru dibutuhkan setiap murid.

Sebelum ke pembahasan, izinkan penulis sedikit memberikan sepenggal kisah nyata.

Hal ini saya temui sewaktu duduk di bangku sekolah, sekitar 10 tahun lalu.

Singkatnya, sewaktu saya memasuki sekolah sebagai murid baru.

Kala itu, penulis banyak bertemu teman baru.

Tentunya denga beragam sifat.

Tapi mereka baik semua.

Dari sekian teman itu, perhatian saja tertuju pada satu karakter.

Sebut saja namanya Aldi (nama penganti).

Aldi ini orangnya berbeda dari kami.

Dia tak sepintar-pintar amat.

Aldi bahkan kesulitan dalam belajar, dan sering dianggap memiliki keterbelakangan mental.

Aldi pun beberapa kali tidak naik kelas.

Begitu info yang sempat saya dengar.

Tidak bisa membaca dan menulis membuat Aldi sering mendapat nilai buruk.

Semua guru di tempat Aldi bersekolah menganggap ia murid bodoh.

Nyaris tak bisa diandalkan.

Yang paling disesalkan, orang tua yang juga mendampingi Aldi di rumah, tidak mengetahui perkembangan Aldi.

Tapi, ini mungkin hanya firasat penulis saja.

Itulah mengapa saya berharap, guru itu harus bisa jadi penentu.

Sebab kisah ini berkaitan dengan kemampuan seorang guru melihat dan mengontrol muridnya.

Dari cerita ini, jelas mengabarkan, guru-guru di tempat Aldi sekolah tidak mampu melihat dan mengontrol siswanya.

Selama sekolah, Aldi tidak pernah mengalami perkembangan.

Padahal Aldi punya satu kelebihan.

Melukis.

Dalam kepercayaan orang Islam (agamaku), seorang anak yang lahir sudah membawa potensi masing-masing.

Tinggal bagaimana menggali dan mengasahnya.

Di sini, penulis tidak sedang menyalahkan siapa-siapa.

Hanya berharap, ada perbaikan dalam sistim pendidikan kita, termasuk belajar dari kehidupan Aldi.

Penulis yakin kondisi serupa juga terjadi di sekolah lain.

Kembali ke topik dan kisah Aldi berlanjut.

Aldi kemudian memutuskan berhenti bersekolah.

Saya dan teman-teman sadar, keputusan Aldi itu memang sudah matang.

Lulus sekolah, hubungan saya dan teman-teman tetap terjalin.

Kami kemudian memutuskan mengunjugi Aldi.

Di rumahnya, Aldi sedang bersama seorang pria.

Gayanya bisa ditebak, pria tersebut seorang seniman.

Ternyata seniman itu sedang mengajak Aldi agar Aldi mau melukis lagi.

Maklum kekecewaan Aldi sejak di sekolah masih menjadi duri di hatinya.

Setelah Aldi bertemu dengan seniman tersebut, ia menjadi anak dengan kelebihan luar biasa.

Aldi berprestasi di bidang melukis.

Kisal Aldi membuat saya menyimpulkan sebenarnya pendidikan tergantung kualitas seorang pendidik.

Bagaimana menghasilkan siswa yang bukan hanya mengutamakan aspek kognitifnya.

Ini tujuan besar dari penulis, bahwa pendidikan kita harus membutuhkan seorang seperti seniman itu, yang benar-benar mengorbankan waktu mendidik Aldi.

Guru adalah pondasi bangsa.

Juga orang tua kedua kami.

Tanggungjawab ini membuat guru wajib menggali potensi setiap anak didiknya.

Selamat Memperingati Hari Pendidikan Nasional, Minggu, 2 Mei 2021.

(***)
















  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 5shares
Tags: Guru harus jadi penentuHardiknas 2021nofriandi van gobel

Berita Terkini

Astaga! MK Coret Semua Paslon Bupati-Wabup di Pilkada Barito Utara Karena Terbukti Politik Uang

Astaga! MK Coret Semua Paslon Bupati-Wabup di Pilkada Barito Utara Karena Terbukti Politik Uang

14 Mei 2025
Konsep Otomatis

Menkes Sebut, Pria Pakai Jeans Ukuran di Atas 32-34 Wafatnya Lebih Cepat

14 Mei 2025

Jika Kota Langowan Terwujud, Objek Vital Seperti ini Perlu Ditambah

14 Mei 2025
Diam-diam Dibahas Bareng Ketum Parpol, Prabowo Ngotot RUU Perampasan Aset Disahkan?

Diam-diam Dibahas Bareng Ketum Parpol, Prabowo Ngotot RUU Perampasan Aset Disahkan?

14 Mei 2025

Alfamidi dan SGM Eksplor Edukasi Orang Tua agar Penuhi Zat Gizi Anak

14 Mei 2025

Serapan Emisi Karbon 4,5 Juta Kg, Generali Indonesia Gandeng Jejakin untuk Jaga Pertumbuhan Mangrove 

14 Mei 2025
Wali Kota dan DPRD Manado Sepakati RPJMD 2025–2029

Wali Kota dan DPRD Manado Sepakati RPJMD 2025–2029

14 Mei 2025
Braien Waworuntu Dukung Kapolda Sulut Berantas Premanisme di Sulut

Braien Waworuntu Dukung Kapolda Sulut Berantas Premanisme di Sulut

14 Mei 2025

Pdt Romisak Toijon Soroti SKB 3 Menteri: Hambat Kebebasan Beribadah di Daerah Mayoritas

14 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.