MANADO – Perjalanan promosi wisata “Diving Equipment and Marketing Association” (DEMA) ke Orlando, Amerika Serikat yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) akan mengajak anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.
“Ada relevansi DPRD ikut serta dalam perjalanan promosi wisata, karena ketika kita membuat program, maka mereka yang akan mengawasi. Mereka mempunyai hak budgeting (anggaran),” kata Sekretaris Provinsi Sulut, Siswa Rachmat Mokodongan di Manado, Selasa.
Mokodongan menegaskan, keikutsertaan beberapa anggota DPRD Sulut ke Orlando dan negara lainnya di Eropa dan Asia bukan bonus yang diberikan eksekutif pascapenetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) yang belum lama ini diketuk.
“Hanya orang picik yang berpikir demikian. Memang ada kewajiban dari DPRD untuk ikut eksekutif, tapi saya belum tahu persis berapa anggota DPRD yang akan ikut,” katanya.
Keberangkatan tim promosi wisata Sulut akan diperketat. Bila yang berangkat dinilai tidak akan memberi manfaat, katanya, namanya akan dicoret, namun bila yang ikut serta adalah kepala dinas yang berkaitan dengan pembangunan di Sulawesi Utara, akan dipertimbangkan.
“Kalau yang ikut adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum tidak masalah. Di sana ada jalan tol dan dia bisa belajar. Apalagi di Sulut kini berproses pembangunan jalan tol Manado-Bitung. Sebagai ketua tim anggaran, saya akan coret peserta yang hanya ikut-ikutan tanpa manfaat,” tegasnya.
Meski demikian, dia berharap Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, Haefrey Sendoh, lebih kreatif mengemas pariwisata di daerah ini. Karena inti dari pariwisata adalah keunikan yang tidak dimiliki daerah atau negara lain.
Dia mencontohkan tradisi di peternakan Sapi Aoyama Jepang. Pada saat sapi menjadi gemuk, seekor dipotong dan dagingnya dibagikan kepada warga sekitar. Memasak dan makannya harus bersama-sama. Pada saat akan menelan yang pertama, ramai-ramai warga bersorak.
“Mau tahu berapa turis yang menonton tradisi seperti itu. Sekitar enam juta orang. Intinya, keunikan. Kalau pantai, hampir di semua derah ada. Begitupun juga dengan panorama alam. Harus ada keunikan. Ini tugas dari Kepala Dinas Pariwisata,” katanya.
Atau di Cebu, Filipina, dengan keunikan air panas yang dikelilingi pohon, batu disusun menarik dengan tingkat privatisasi yang hebat, katanya.
Kalau di daerah atau negara lain ada pesta anggur, kata Mokodongan, di Sulawesi Utara bisa juga ada pesta saguer (sejenis tuak) atau pesta kupas kelapa. Hal itu mungkin bisa dikembangkan.
“Keberangkatan tim promosi ke Orlando juga disponsori Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulut. Mereka berterimas kasih atas tingkat hunian hotel yang rata-rata di atas 80 persen sebagai dampak dari digelarnya pertemuan berskala nasional dan internasional di Sulut,” kata Mokodongan.(jor)