Wabub Amin Lasena
BOROKO, BeritaManado.com – Wakil Bupati Bolmut Amin Lasena membuka secara resmi kegiatan rembuk Stunting tingkat Kabupaten Bolmut tahun 2021, bertempat di gedung Boroko Convention Canter, Selasa (21/3/2021).
Dikatakan Lasena, sejak ditetapkan sebagai Kabupaten lokus stunting tahun 2016 Pemkab Bolmut terus berupaya untuk melakukan langkah-langkah menurunkan angka stunting.
Dimana berdasarkan pemantauan status gizi pada tahun 2016 prevalensi stunting di Kabupaten Bolmut sebesar 43,80 persen angka ini terbilang cukup tinggi, kemudian berhasil turun di tahun 2017 menjadi 36,80 persen.
“Tren positif inipun terjadi di tahun 2018 barhasil turun menjadi 22,40 persen, dan selanjutnya data riset kesehatan dasar menyebutkan bahwa 2019 prevalensi stunting di kabupaten bolmut berhasil turun hingga angka 15,30 persen,” ungkap Amin Lasena.
Dijelaskannya, bahwa trend penurunan angka stunting ini, berujung memberikan prestasi bagi pemerintah daerah diakhir tahun 2020 yang lalu, dimana berhasil meraih 4 gelar sekaligus, pada ajang penilaian konvergensi stunting oleh pemerintah provinsi sulawesi utara yaitu
Lanjutnya, bahwa rembuk stunting pada hari ini merupakan tahapan aksi ketiga dari delapan aksi konvergensi penurunan stunting di kabupaten bolmut.
“Dimana aksi pertama, kita telah menetukan dan menyikapi lokus desa desa yang nanti nya kita akan fokus dalam upaya penangulangan stunting tahun 2022,” bebernya.
Dan untuk aksi kedua, kata dia, kita telah menyikapinya bersama program kegiatan dan pendanaan terhadap 20 desa lokus stunting tahun 2022 yaitu, Desa sampiro, desa pangkusa, desa voa’a, desa bintauna pantai, desa negara, desa bohabak IV, desa saleo l, desa bohabak I, Binjeta I, Desa saleo, desa bohabak lll, desa tanjung labuo, desa biontong ll, desa ollot l, desa paku selatan, desa langi, desa inomunga utara, desa soligir, desa buko utara, dan desa tuntung.
Untuk itu, saya berharap kepada seluruh peserta rembuk stunting ini, khususnya perangkat daerah terkait nantinya agar lebih fokus dan mencermati setiap program kegiatan yang nantinya akan dijadikan acuan dalam mendukung intervensi penagulangan stunting di wilayah lokus.
“Berkerja dan tanggungjawab melaksanakan tugas dan fungsi kita masing-masing untuk menjawab tuntutan serta harapan masyarakat akan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
(***/Nofriandi Van Gobel)