AMURANG–Sikap tidak terpuji ditunjukkan salah satu tenaga Kontrak Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Minsel. Pasalnya, meski baru bersifat sebagai tenaga kontrak, Berty Somba ( tenaga kontrak, red) melakukan intervensi terhadap tugas wartawan. Bahkan, Somba melarang masuk wartawan kalau hanya menggunakan pakaian seadanya.
‘’Saya diperintahkan Kepala BKDD, Drs Jootje Dehoop, kalau wartawan hanya menggunakan pakaian seadanya jangan masuk di BKDD. Ini perintah, dan saya harus sampaikan kepada anda-anda,’’ kata Somba.
Namun demikian, pernyataan Somba langsung ditanggapi sejumlah wartawan dengan dingin. Masakan, wartawan harus memakai pakaian serupa PNS. ‘’Ini sudah sangat keterlaluan. Ingat, sekonyong-konyong kami setiap bertamu selalu menunjukan kesopanan. Soal pakaian, itu adalah hak wartawan pribadi. Ingat, tenaga kontrak jangan intervensi seperti ini,’’ ujar Hanny Pantow (Cahaya Pagi), Alon Rumagit (Reportase) kepada media ini, Senin (17/10) tadi.
Menurut Pantow Cs, soal pakaian, pada umumnya pakaian yang kami gunakan seperti kaus dan celana jeans itu adalah indentik kami dalam bertugas. Lebih parah lagi menurutnya, apa yang dia sampaikan ini merupakan ultimatum dari pimpinan BKDD Minsel. Bayangkan saja, masih tenaga kontrak sudah bertindak bagaikan pimpinan SKPD. Bagaimana jika oknum tenaga kontrak tersebut menjadi PNS.
“Sikap arogan seperti ini harus ditindaki kepala SKPD, karena itu merupakan hal yang tidak terpuji dan tidak memiliki tatakrama. Bayangkan saja seorang tenaga kontrak mengintervensi apa yang digunakan oleh para kulit tinta. Kejadian ini dialami oleh wartawan Biro Minsel Meivo Rumengan Tabliod New Metro dan Harian Cahaya Pagi Hanny Pantow,’’ jelasnya.
Mendengar perkataan tenaga kontrak tersebut, sejumlah Pers yang ada di Minsel diataranya Ketua Perjur Minsel Dolvi Mangindaan, anggota Alon Rumagit (Reportase), Sanly Lendongan (Jurnal Sulut), Verna Dotulong (Sion FM), Andries Pattyranie (Berita Manado.com),Juvan Disa (Swarasulut.com), Jimmy Agustinus (Portal ROM), Victor Ratumbanua (Komentar) dan sejumlah Wartawan Biro Minsel lainnya mati heran.
Menurut mereka, untuk Perjur Minsel sendiri tidak bisa mendapat intervensi dari pemerintah. Mengenai pakaian dan lain-lain, yang penting apa yang digunakan oleh wartawan Biro Minsel bersih dan rapi. Jadi sikap tidak terpuji yang dilontarkan oleh salah satu tenaga kontrak itu sangat tidak masuk diakal.
”Untuk itu kami meminta Kepala BKDD untuk dapat menindak oknum tenaga kontrak tersebut,”kata wartawan Minsel ini. (ape)