MANADO – Setelah gagal pada Kamis pekan lalu, Taufik Tumbelaka berencana akan mengunjungi gedung putih, Senin (17/10), menemui wakil gubernur Djouhari Kansil untuk menyerahkan Informasi Dugaan Korupsi di Pemprov Sulut. Dipilihnya Kansil, menurut Tumbelaka, salah-satu tugas wakil gubernur adalah menjalankan fungsi pengawasan.
Informasi dugaan korupsi yang dimaksud termasuk tertimoni atau pengakuan dari pejabat yang dapat dipercaya yang terjadi di satu badan, dinas dan biro di lingkungan Pemprov Sulut.
“Jadi, yang akan saya serahkan kepada wagub adalah informasi dugaan korupsi dari orang yang dapat dipercaya, dalam bentuk testimoni atau pengakuan. Dugaan korupsi ini terjadi di satu badan, dinas dan biro,” tutur Tumbelaka kepada beritamanado, Minggu (16/10) malam.
Terkait tanggapan berbagai kalangan kenapa laporan tidak diserahkan saja kepada aparat hukum seperti kepolisian, kejaksaan atau Komisi Pemberantasan Korupsi, mantan aktifis UGM ini beralasan, dirinya harus melindungi nama pejabat yang memberikan informasi.
“Saya harus lindungi pejabat pemberi informasi dugaan korupsi di pemprov Sulut, makanya cara yang saya lakukan menyerahkan informasi tertulis ini kepada bapak wakil gubernur, karena juga salah-satu tugas wagub adalah menjalankan fungsi pengawasan. Sementara laporan ke KPK harus bersifat data,” tambahnya. (jry)