Manado, BeritaManado.com – Pilkada Serentak 2020 penting untuk tetap dilaksanakan pada 9 Desember 2020 nanti.
Pilkada serentak di 270 daerah ini harus disukseskan bersama, karena inilah momentum solidaritas politik untuk kebangkitan nasional melawan pandemi Covid-19.
“Sudah hampir enam bulan kita melewati ketidakpastian akibat krisis kesehatan yang disebabkan pandemi, lalu kita menghadapi krisis ekonomi dengan pertumbuhan minus yang mengarah ancaman resesi,” ujar Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jeirry Sumampow, dalam rilis, Jumat (14/8/2020).
Lanjut Jeirry, masyarakat harus bergerak untuk bangkit bersama melampaui krisis ini.
Karena itu, pilkada sehat adalah pilihan rasional menciptakan momen kebangkitan bangsa melalui agenda demokrasi: menyelenggarakan pemilu yang demokratis, mempraktikkan disiplin kesehatan secara ketat dan sungguh-sungguh, sekaligus menggerakkan aktivisme sosial ekonomi masyarakat dalam skala besar.
“Ketiganya harus tetap berjalan secara stimultan,” tambah Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Alwan Ola Riantoby.
Protokol kesehatan harus dapat diterapkan secara sungguh-sungguh dengan disiplin tinggi pada setiap tahapan pilkada untuk menjamin keselamatan pemilih dan penyelenggara pemilu.
Pilkada Sehat harus menjadi gerakan nyata di masyarakat melalui tahapan-tahapan Pilkada agar setiap warga aware untuk mempraktikkan protokol kesehatan Covid-19 dengan saling melakukan dan saling mengawasi bersama-sama.
Alwan Ola Riantoby menuturkan, penyelenggaraan Pilkada Sehat Serentak 2020 menciptakan peluang melalui event politik (pemilu) untuk melatih adaptasi kebiasaan baru secara konkrit, terukur, dan terawasi melalui pelaksanaan tahapan-tahapan pilkada dan hari pencoblosan secara lebih partisipatif dengan tuntutan sehat jasmani dan demokrasi.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang tetap melaksanakan pilkada di tengah pandemi.
Beberapa negara seperti Jerman (Bavaria), Prancis, dan Korea Selatan, tetap melaksanakan pilkada di tengah pandemi.
Indonesia bisa merujuk dan mempelajari dari negara-negara tersebut.
Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti berpendapat, dengan diselenggarakannya Pilkada Serentak 2020 ini tidak hanya merupakan sarana untuk meregenerasi kepemimpinan politik di daerah, tapi sekaligus dapat memberikan legitimasi politik yang kuat bagi para pemimpin baru di daerah untuk merealisasikan program penanggulangan COVID-19.
Pada akhirnya, pelaksanaan Pilkada 2020 di tengah pandemi Covid-19 dan kondisi tekanan krisis ekonomi sekarang ini akan menguji sejauh mana ketahanan demokrasi (democratic resilience) bangsa ini.
“Sukses Pilkada Serentak 2020 dapat menjadi instrumen untuk menarik kepercayaan publik dan masyarakat dalam mempertahankan iklim politik yang stabil dan sehat, sekaligus menjadi instrumen untuk mengukur sejauh mana ketahanan demokrasi bangsa kita dalam menghadapi badai krisis berlapis akibat pandemi Covid-19,” pungkasnya.
Ayo dukung dan jalankan #PilkadaSehat untuk mendorong Indonesia Sehat dan Indonesia Bangkit yang lebih maju dan demokratis!
Adapun inisiator Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pilkada Sehat yaitu Ray Rangkuti (LIMA), Alwan Ola Riantoby (JPPR), Jeirry Sumampow (Tepi Indonesia), August Mellaz (SPD), Arif Susanto (Exposit Strategic), Lucius Karus (FORMAPPI), Aditya Perdana (Puskapol UI), Jojo Rohi (KIPP), Ari Nurcahyo (PARA Syndicate).
(***/Finda Muhtar)