Langowan, BeritaManado.com – Pusat kota Langowan hingga saat ini harus diakui belum bisa dikategorikan tempat yang memenuhi unsur keindahan sehingga memiliki daya Tarik yang kuat bagi banyak orang, baik siang maupun malam.
Hal ini berbanding terbalik dengan semangat para tokoh pejuang pemekaran Kota Langowan itu sendiri yang kabanya tinggal selangkah lagi menjadi kenyataan.
Buktinya, sejauh mata memandang, tidak tampak secara kasat mata keindahan kota yang mencakup fasiltias umum seperti drainase, trotoar dan taman, bangunan milik warga banyak yang belum menunjukkan unsur keindahan dan lain sebagainya.
Salah satu tokoh yang turut memeprjuangkan pemekaran Kota Langowan Jeffry Pay kepada BeritaManado.com, Senin (20/7/2020) mengatakan bahwa Kota Langowan sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) memang menjadi harapan seluruh lapisan masyarakat.
“Namun disamping itu, ada hal yang lebih bijaksana dilakukan saat ini daripada menggaungkan sesuatu yang belum pasti. Masih lebih baik kita menggalang sinergitas masyarakat dan pemerintah untuk memperindah kota, minimal yang ada di pusat keramaian seperti Amongena dan sekitarnya,” katanya.
Ditambahkannya, hal-hal penting yang bisa menjadi perhatian antara lain yaitu penanaman pohon dan bunga di sepanjang jalan protokol dan tidak menutup kemungkinan adanya partisipasi aktif dari warga masyarakat untuk membuat taman secara mandiri di halaman depan rumah khususnya yang ada di sepanjang jalan protokol.
“Kebersihan menjadi salah satu magnet utama sebuha kota. Selain itu, keberadaan lampu-pampu jalan. Desa-desa yang wilayahnya dilalui jalan protokol juga bisa menunjang upaya memperindah pusat Kota Langowan,” jelasnya.
Khusus mengenai drainase dan trotoar menurut Jeffry Pay sendiri memang sudah seharusnya dibangun dibangun pemerintah daerah atau juga melalui Dana Desa
(Frangki Wullur)