Boltim, BeritaManado.com – Anggota DPRD Boltim, Sofyan Alhabsyi mengkritisi mobil pemadam kebakaran (Damkar) milik Satuan Polisi PP dan Kebakaran Kabupaten Bolaang Mongondow timur (Boltim) yang lalu-lalang di pusat ibu kota Boltim.
Menurutnya, mobil damkar yang dianggarkan ratusan juta rupiah ini harusnya digunakan sebagaimana fungsi sebagai pemadam kebakaran bukan menjadi mobil operasional.
“Belajar dari pengalaman, kemarin (waktu lalu) saat ada kasus kebakaran mobil truck damkar sudah rusak, itu karena mobil lalu-lalang dan terparkir hingga rusak,” ujar Sofyan Alhabsyi.
Sofyan yang merupakan ketua Komisi I DPRD Boltim ini meminta agar kendaraan Damkar berjenis hilux tersebut bisa difungsikan seminggu sekali agar meminimalisir kerusakan.
“Coba dipakai setiap minggu. Seminggu sekali manfaatkan apa yang bisa disiram, agar alat bisa difungsikan. Untuk mesinnya bisa dipanasi setiap hari, bukan dipakai seperti mobil operasional,” beber politisi PKB ini.
Jika membutuhkan mobil operasional kata Sofyan, baiknya Pemerintah memberikan mobil operasional untuk dipakai sehari-hari, dan mobil damkar bisa dirawat dan bisa dipakai lebih lama lagi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Satpol PP dan Kebakaran Boltim, Abdul Muhdar Mokoagow mengatakan, mobil damkar milik Satpol PP dan Kebakaran yang lalu lalu-lalang, bukan dijadikan mobil operasional seutuhnya.
Mobil tersebut saat ini diberikan kepada kepala bidang yang menangani bidang kebakaran untuk dijaga langsung dan tidak di parker di seputaran kantor agar menghindar dari kerusakan orang yang tak bertanggung jawab.
“Mobil itu saya yang perintahkan untuk tidak diparkir di kantor, karena ada pengalaman mobil damkar besar habis dicuri alat-alatnya,” ujar Muhdar Mokoagow, kepada wartawan BeritaManado.com, Jumat (15/05/2020).
Lebih lanjut, Muhdar menjelaskan terkait pengamanan mobil damkar dirinya pernah mengusulkan untuk pembuatan rumah damkar namun hingga saat ini tidak ada.
“Untuk aggaran pembuatan rumah damkar sampai hari ini tidak ada. Jadi damkar itu diserahkan kepada kepal-kepala bidang untuk dijaga secara langsung,” jelas Mokoagow.
Namun Kasat Muhdar tidak menampik adanya pemakaian Mobil Damkar yang berada di kecamatan Modayag, yang saat ini digunakan sebagai mobil operasional COVID-19.
“Kendaraan yang satu digunakan untuk COVID-19 untuk operasional di modayag, yang satunya rencananya dibawa ke Motongkad walaupun dananya tidak ada,” ucap Mokoagow.
Adapun Damkar berkapasitas 2000 liter yang tengah diperbaiki pada beberapa waktu lalu, kata Muhdar memperkirakan akan segera selesai pada akhir bulan ini dan siap digunakan.
“Akhir bulan ini juga damkar besar akan selesai diperbaiki, yang tadinya hanya mampu membawa 2000 liter air, sekarang sudah bisa menyimpan 4000 liter air,” pungkas Kasat Pol PP Muhdar Mokoagow.
(RiswanHulalata)