BITUNG—Struktur tanah wilayah Kota Bitung yang didominasi pasir menjadi problem tersendiri bagi warga dan pemerintah. Pasalnya, setiap hujan, sejumlah lokasi yang ada di Kota Bitung mengalami banjir pasir yang terbawa air hujan dan ini sudah terjadi dari tahun ke tahun tanpa ada solusi yang tepat.
Salah satu wilayah yang menjadi langganan banjir pasir adalah wilayah Kecamatan Madidir. Dimana menurut Camat Madidir, Romles Masihor, banjir pasir menjadi persoalan yang seakan tidak tuntas dan terus menjadi pergumulan pihaknya hingga kini.
“Memang masalah banjir pasir ini menjadi persoalan kala usai hujan, pasalnya sarana publik seperti jalan serta sejumlah pemukiman warga tertutup dengan pasir. Dan jelas ini sangat mengganggu kenyamanan warga dan pengguna jalan,” kata Masihor, Kamis (22/9).
Menurut Masihor, ada sejumlah lokasi diwilayahnya yang menjadi langganan banjir pasir. Seperti didepan kantor camat Madidir, ruas jalan sebelum BLK tepatnya didekat perumahan PDAM dan Lembeh Permai yang selalau dihiasi tumpukan pasir kala usai hujan.
“Kami sudah menyampaikan permasalahan ini ke Pemkot Bitung agar lokasi-lokasi yang menjadi langganan pasir mendapat perhatian. Apakah perlu membuat tanggul atau memperbaiki drynase agar pasir tidak meluap ke jalan,” katanya.
Lebih lanjut Masihor mengatakan, dari laporan yang disampaikan pihaknya, Pemkot Bitung dalam hal ini walikota telah berjanji untuk melakukan pembenahan. Malah menurutnya, lokasi-lokasi yang menjadi langganan banjir pasir tersebut akan mendapat prioritas dari Pemkot Bitung.(en)
BITUNG—Struktur tanah wilayah Kota Bitung yang didominasi pasir menjadi problem tersendiri bagi warga dan pemerintah. Pasalnya, setiap hujan, sejumlah lokasi yang ada di Kota Bitung mengalami banjir pasir yang terbawa air hujan dan ini sudah terjadi dari tahun ke tahun tanpa ada solusi yang tepat.
Salah satu wilayah yang menjadi langganan banjir pasir adalah wilayah Kecamatan Madidir. Dimana menurut Camat Madidir, Romles Masihor, banjir pasir menjadi persoalan yang seakan tidak tuntas dan terus menjadi pergumulan pihaknya hingga kini.
“Memang masalah banjir pasir ini menjadi persoalan kala usai hujan, pasalnya sarana publik seperti jalan serta sejumlah pemukiman warga tertutup dengan pasir. Dan jelas ini sangat mengganggu kenyamanan warga dan pengguna jalan,” kata Masihor, Kamis (22/9).
Menurut Masihor, ada sejumlah lokasi diwilayahnya yang menjadi langganan banjir pasir. Seperti didepan kantor camat Madidir, ruas jalan sebelum BLK tepatnya didekat perumahan PDAM dan Lembeh Permai yang selalau dihiasi tumpukan pasir kala usai hujan.
“Kami sudah menyampaikan permasalahan ini ke Pemkot Bitung agar lokasi-lokasi yang menjadi langganan pasir mendapat perhatian. Apakah perlu membuat tanggul atau memperbaiki drynase agar pasir tidak meluap ke jalan,” katanya.
Lebih lanjut Masihor mengatakan, dari laporan yang disampaikan pihaknya, Pemkot Bitung dalam hal ini walikota telah berjanji untuk melakukan pembenahan. Malah menurutnya, lokasi-lokasi yang menjadi langganan banjir pasir tersebut akan mendapat prioritas dari Pemkot Bitung.(en)