Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Agama dan Pendidikan

Catatan JOPPIE WOREK: Air Bah, Bahtera Nuh, Pelangi Perjanjian, dan COVID-19

by rds
Selasa, 31 Maret 2020, 21:42 pm - Updated on Kamis, 16 April 2020, 19:15 pm
in Agama dan Pendidikan
A A
  • 715shares
Ilustrasi Bahtera Nuh.

KISAH Air Bah dan Nabi Nuh dengan bahteranya dicatat sebagai bencana maha dahsyat di bumi.

Segala mahluk terpapar dan terkapar kecuali Keluarga Nabi Nuh serta sepasang binatang-binatang penghuni bumi.

Dikisahkan, ketika Nabi Nuh melakulan perintah Tuhan, membangun bahtera di atas bukit banyak yang meremehkan upaya Nabi Nuh. Namun dia tetap setia melaksanakan perintah Tuhan. Tidak sedikitpun dia meremehkan amanat Tuhan.

Air bah datang melanda dan menghabisi segala mahluk di bumi. Nabi Nuh dan keluarganya di dalam bahtera selamat. Tuhan Allah kemudian membuat perjanjian, tidak akan ada lagi bencana air bah di bumi.

Sebagai tanda perjanjian, munculnya busur di langit di antara awan, yang kemudian dikenal dengan sebutan pelangi.

Ya, tidak ada lagi bencana air bah setelah itu.

Bencana air bah diadakan Tuhan Allah setelah melihat banyak kejahatan di bumi.

“Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata” (Kejadian 6:5).


Ilustrasi COVID-19

SEMUA kita sepakat, Virus Corona atau COVID-19 dapat dicatat sebagai salah satu bencana kesehatan kemanusiaan yang dahsyat sepanjang beradaban manusia. Seperti air bah, virus misterius ini melanda manusia di empat penjuru bumi.

Tidak ada manusia di bumi yang tidak terdampak. Dua negara adi daya dengan segala kedigdayaannya, China dan USA tak terkecuali, tunduk pada virus berukuran 400-500 mikrometer ini.

Negeri-negeri pusat peradaban moderen di Eropa seperti Italia, Spanyol, Prancis, Inggris, Jerman dll bertekuk lutut. Kota-kota mewah seperti New York, Roma, Mekah, Madrid, dan Paris tiba-tiba menjadi sunyi sepi.

Mesin-mesin produksi sekonyong-konyong terhenti. Kota-kota hiburan tertutup rapat, warung-warung makan rakyat di pinggir jalan harus ditutup.

Tempat-tempat ibadah dan siarah di Roma dan Arab Saudi ditutup.

Achh, mungkinkah Tuhan mengizinkan tempat sembahyang untukNya ditutup sementara?

Entahlah. Tetapi itulah fakta.

Ratusan ribu manusia terpapar dan terkapar sakit dan tewas. Sebagian terkubur tanpa ritual keagamaan.

Gereja, Masjid dan tempat ibadah lain di kota dan desa untuk sementara dikosongkan.

Ibadah virtual tetap saja menjadi kontroversial.

Ibadah, belajar, dan kerja hanya dilakukan di rumah. Segala agenda keramaian dan konfrensi kepentingan antar negara dihentikan.

Banyak kota bahkan desa dikarantina secara mandiri. Kebingungan, kebimbangan, kerisauan, berhamburan mengisi laman-laman virtual.

Solidaritas, simpaty, dan empathy kemanusiaan segera bersahut-sahutan. Manusia penghuni bumi segera menjadi sangat bersahabat, nilai kemanusiaan menjadi semakin manis rasanya. Permusuhan, pertikaian, terorisme, peperangan dibungkam dengan sendirinya.

Tak peduli roda ekonomi ikut terpapar virus dan mesin-mesin uang di semua penjuru harus di-lockdown. Takut lapar, takut miskin, takut kehilangan pekerjaan, takut sakit, dan takut mati menjadi sangat dominan.

Hingga kini belum ada kelompok orang pintar yang bisa menghentikan aksi si COVID-19. Para ahli mikorobiologi dan kesehatan dunia masih berjuang keras mancari vaksin anti COVID-19.

Sementara rekan-rekan mereka dokter dan para pejuang medis ikut gugur diserang COVID-19.

Pemimipin-pemimpin negara akhirnya harus benar-benar bersahabat saling memberi pertolongan peralatan dan tenaga medis demi menyelamatkan rakyat masing-masing.

COVID-19 memang bukanlah bencana Air Bah.

Sebab, Tuhan Allah tetaplah pada janjinya, tidak akan lagi memberi bencana air bah pada bumi ciptaanNya.

Tetapi Tuhan Allah selalu Yang Maha Kuasa.

Dialah yang mengendalikan segala sesuatu di bumi ini.

Laksana air bah, bencana COVID-19 telah membuat kota-kota dunia menjadi sunyi.

Semua mahluk manusia diperintah untuk masuk berdiam dalam rumahnya, dalam “bahteranya”.

Pemimpin-pemimpin pemerintahan dan pemimpin agama telah bertindak seperti Nabi Nuh, mereka memerintahkan rakyat dan umat untuk masuk dan berdiam dalam “bahtera” rumahnya.

Maka orang-orang, segera mengumpul persediaan makanan sebagai bekal, seperti Nabi Nuh mengumpulkan makanan persedian untuk keluarganya.

Kini warga dunia sedang dalam penantian dengan cemas dan harap.

Semoga “Air Bah COVID-19” segera redah dan derita ini berakhir.

Sungguh kini, kita harus sabar menanti “Pelangi Baru” sebagai tanda perjanjian kasih sayang dari Tuhan Allah.

Terpujilah Tuhan.

Refleksi dari Bacaan Kejadian 6 – 9

MenantiPelangiTuhan

TinggalDalamBahtera

(tiba-tiba tertulis)

Joppie H.E. Worek






  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 715shares
Tags: Air BahBahtera NuhCOVID-19Kejadian 6

Berita Terkini

Jaga Ekosistem Laut Tetap Lestari, BRI Menanam Grow and Green Lakukan Aksi Nyata

15 Mei 2025
Sistem Politik Dinilai Faktor Utama Korupsi, Parpol Diusulkan Didanai APBN

Sistem Politik Dinilai Faktor Utama Korupsi, Parpol Diusulkan Didanai APBN

15 Mei 2025
Jeane Laluyan Tekankan Perlunya Edukasi dari Dinas Perkebunan ke Masyarakat Petani Sulut

Terkait Koperasi Merah Putih, Begini Penjelasan Dinas Koperasi di DPRD Sulut

15 Mei 2025
Ayo Donor Darah! Setetes Darah, Ribuan Harapan Bersama itCenter Manado dan Palang Merah Indonesia

Ayo Donor Darah! Setetes Darah, Ribuan Harapan Bersama itCenter Manado dan Palang Merah Indonesia

15 Mei 2025
Bursa Calon Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Nama Jemmy Kumendong Tarik Perhatian Akademisi

Bursa Calon Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Nama Jemmy Kumendong Tarik Perhatian Akademisi

15 Mei 2025
Dua Ribu Warga Bakal Divaksin TBC Bill Gates, Indonesia Banyak Diuntungkan

Dua Ribu Warga Bakal Divaksin TBC Bill Gates, Indonesia Banyak Diuntungkan

15 Mei 2025

Lewat Gerakan #UnlockingShe untuk Pemberdayaan Perempuan, Indosat Perkuat Inklusivitas Digital 

15 Mei 2025

Erwin Kontu Minta Warga Manado Waspada Modus Penipuan Aktivasi IKD

15 Mei 2025
Gubernur Kaltara Kunjungi Sulut, Bahas Kerja Sama Strategis Sektor Perikanan dan Kelautan

Gubernur Kaltara Kunjungi Sulut, Bahas Kerja Sama Strategis Sektor Perikanan dan Kelautan

15 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.