
BITUNG—Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional, Hamid Muhammad PhD meminta agar penerapan sekolah siang atau sore dihapuskan. Pasalnya menurut Muhamad, sekolah yang menerapkan shif siang atu sore hari sangat tidak efesian dalam belajar mengajar.
Hal ini dikatakan Muhammad ketika bertandang ke SMK Negeri 2 Kota Bitung, Kamis (15/9) lalu dalam rangka melakukan survei sebelum menyalurkan bantuan. “Saya sangat tidak setujuan dengan pembagian shif pagi dan siang dalam kegiatan belajar mengajar, karena jelas sangat tidak efektif bagi siswa dan guru,” kata Muhammad.
Menurut Muhammad, kegiatan belajar mengajar siang hari atau sore hari tidak efektif karena pada jam-jam tersebut biasanya siswa sudah tidak mampu untuk menangkap mata pelajaran yang diajarkan. Ditambah lagi tenaga guru yang pagi harinya sudah mengajar dan kembali mengajar siang atau sore hari sudah kelelahan.
“Jadi sangat tidak efektif untuk menerapkan kegiatan belajar mengajar pada siang atau sore hari, jadi saya minta agar pihak sekolah menghindari pembagian shif dalam kegiatan belajar mengajar,” tegasnya.
Untuk itu Mahammad berharap sekolah yang meberapkan sistim tersebut segera melakukan penambahan ruangan kelas agar tidak ada lagi pembagian kegiatan belajar mengajar pagi dan siang hari. “Kalau memang tidak memiliki anggaran, silakan ajukan proposal ke Kementrian untuk mendapatkan anggaran penambahan ruangan. Karena saat ini kami sementara merancang semua banguan sekolah harus dua lantai agar tidak ada lagi pembangian shif,” katanya.(en)