Manado — Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Manado Drs Daglan Walangitan M.Pd sangat antusias mendukung program pemerintah kota Manado, sebagai komitmen dalam merampungkan perumusan baju khas Manado.
Hal itu terlihat saat acara Focus Group Discussion (FGD) perampungan perumusan baju khas Manado, di Swissbel Hotel, Senin (14/10/2019).
Kadis yang selalu tampil necis ini serius mengakomodir semua pihak terkait dengan urusan busana, dimana kelak baju khas ini akan menjadi kebanggaan kota Manado.
“Keinginan untuk memiliki baju khas ini hampir 19 tahun lalu sudah dibahas, namun belum juga mendapatkan hasil,” kata Daglan Walangitan kepada BeritaManado.com.
Menurut Walangitan di era pemerintahan saat ini baju khas Manado hampir pasti dirampungkan.
“Setelah melewati pembahasan yang serius melalui FGD kali ini, sudah dapat dipastikan perumusan baju khas Manado memasukki tahapan perampungan,” pungkas Daglan Walangitan.
Sebelumnya diberitakan, Sekdakot Manado Micler Lakat mewakili Wali Kota Vicky Lumentut, membuka Focus Group Discussion (FGD) tentang perampungan perumusan baju khas Manado, di Swiss-Belhotel Maleosan Manado, Senin (14/10/2019).
Micler Lakat dalam sambutannya mengatakan kota Manado adalah pusat adat Sulawesi Utara.
“Manado sangat dinamis dan heterogen karena semua adat yang ada di Sulawesi Utara ada di kota Manado, baik mulai dari Gorontalo, Bolmong, Minahasa, Arab, Bantik, Sanger dan lainnya,” kata Micler Lakat.
Diakhir sambutannya, secara resmi Lakat membuka kegiatan tersebut.
“Akhir kata seraya memohon tuntunan dan penyertaan Tuhan Yang Mahakuasa saya membuka focus group discussion pada pagi hari ini tentang perampungan perumusan baju khas Manado pada hari ini secara resmi,” pungkas Micler Lakat.
Turut hadir dalam acara Sekdakota Manado Micler Lakat, Coreta Kapoyos, disainer Hengki Kawilarang, Kadis Pariwisata Lenda Pelealu, beberapa Kepsek SMP Manado serta ahli seni busana dan tata rias.
(NovaManoppo)