Manado – VISI SULAWESI UTARA 2016-2021:
Terwujudnya Sulawesi Utara Yang Berdikari dalam Ekonomi, Berdaulat dalam Politik serta Berkepribadian dalam Budaya.
MISI SULAWESI UTARA 2016-2021:
1. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan memperkuat sektor pertanian dan sumberdaya kemaritiman, serta mendorong sektor industry dan jasa;
2. Memantapkan pembangunan sumberdaya manusia yang berkepribadian dan berdaya saing.
3. Mewujudkan Sulawesi Utara sebagai destinasi investasi dan pariwisata yang berdaya saing.
4. Mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat yang tinggi, maju dan mandiri.
5. Memantapkan pembangunan insfrastuktur berlandaskan prinsip pembangunan berkelanjutan.
6. Mewujudkan Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang Indonesia di kawasan timur.
7. Mewujudkan Sulawesi Utara yang berkepribadian melalui tata kelola pemerintahan yang baik.
Demikian dijelaskan Gubernur Olly Dondokambey ketika sambutan di perayaan 3 tahun pemerintahan ODSK di halaman Kantor Gubernur, Selasa (12/2/2019) sore.
“Kepala daerah harus memiliki visi dan misi. Beda dengan kepala daerah zaman Orde Baru hanya melaksanakan visi misi sudah tercantum dalam GBHN,” jelas Olly Dondokambey.
Di kesempatan itu, Olly Dondokambey mengajak masyarakat menyukseskan Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 17 April 2019 sekaligus memilih pemimpin terbaik.
“Sebagai orang baik pilihlah pemimpin baik yang akan membawa Sulut dan Indonesia semakin sejahtera,” terang Dondokambey.
Acara dimulai pukul 15.30 Wita, dihadiri Wakil Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Sekprov Edwin Silangen, jajaran Forkompimda, sejumlah kepala daerah, Wakil Ketua DPRD Manado Nortje Van Bone, pejabat provinsi dan kabupaten kota serta masyarakat umum.
Ibadah dipimpin Ketua Sinode GMIM, Pdt. Dr. Hein Arina MTh, mengungkapkan teological reflesion bahwa masyarakat Sulut menikmati pempangunan yang dilakukan konsisten oleh Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw.
“Secata teologis sebagai hamba Tuhan mereka melaksanakan tugas pemerintahan dari Tuhan. Berbagai prestasi pembangunan sangat komprehensif,” jelas Pdt. Hein Arina.
Tambah Pdt. Hein Arina, melalui kasih karunia Tuhan melalui hamba Tuhan, masyarakat menikmati pembangunan infrastruktur.
“Saya pulang kampung melihat jalan sudah bagus. Masyarakat bilang, Pdt Hein torang tutup mata boleh jalan,” tandas Pdt. Hein Arina.
Semangat solidaritas telah mempengaruhi kualitas pelayanan masyarakat. Pembangunan pariwisata sangat pesat. Bisa menikmati suasana kekeluargaan dan kerukunan.
“Nilai ini akan mempengaruhi kualitas pelayanan Pemprov Sulut. Semua yang dialami dan dirasakan merupakan kasih karunia Tuhan sambil mendoakan kekuatan, kesehatan dan kebijaksanaan melimpah,” pungkas Pdt. Arina.
(JerryPalohoon)