Manado – Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Drs Steven Kandouw, menerima delegasi Filipina yang dipimpin Asisten Sekretaris Otoritas Pembangunan Mindanao, Romeo Montenegro.
Ikut serta di rombongan, Konsul Muda Manuel C Ayap, Konsulatan Jendral Filipina di Manado, Charlie TYu Fhilippine Airlines, Enrico Nabongi Fhilippine Airlines Manila, Bryan Sansolis Fhilipine Airlines Jakarta, Jeremiah Reyes, atase perdagangan Jakarta dan Perwakilan dari PAL Express di Kantor Gubernur, Jumat (7/9/18 ) siang.
Pertemuan membicarakan kerjasama antar dua wilayah tersebut antara lain terkait penerbangan Manado-Davao.
Menurut Steven Kandpuw, delegasi Filipina melihat potensi bagus akan dibuka penerbangan Davao ke Sulut. Karena melihat Sulut sudah menjadi hubport domestik maupun luar negeri.
Selain penerbangan, dalam pertemuan tersebut ikut membicarakan terkait kapal RoRo. Diakui mereka kapal pengangkut barang tersebut terlalu terburu-buru dibuat.
“Kunjungan tadi, mereka mau tingkatkan hubungan bisnis antara Filipina Selatan Mindanao dengan Sulawesi Utara. Mereka akui persiapan RoRo terlalu terburu-buru, kapalnya terlalu besar, nanti akan diganti dengan yang kecil,” ungkap Steven Kandouw.
Menariknya lagi, dalam pertemuan itu membicarakan terkait perikanan.
“Ternyata dituduh illegal fishing sehingga regulasi moratorium oleh Ibu Susi (Menteri Kelautan). Dampaknya ada investasi di Filipina ditutup. Makanya, kita akan duduk bersama membicarakan itu, agar menguntungkan kedua belah pihak,” kata Kandouw
Di kesempatan tersebut, delegasi Filipina mengapresiasi pertumbuhan pariwisata Sulut, dimana sesuai pantauan melalui Duta Besar Filipina di Bali, banyak wisatawan mancanegara (Wisman) yang melakukan perjalanan ke Manado setelah berkunjung ke Bali.
Mereka berharap di waktu kedepan penerbangan-penerbangan Wisman baik dari Bali, Jakarta dan daerah lainnya bisa transit di Manado dan meneruskan perjalanan ke Filipina.
“Mereka mengakui gebrakan pak Gubernur yang membuat banyak Wisman masuk ke Sulut, contohnya dari data yang mereka miliki dari Dubes Filipina untuk Bali yang mengatakan banyak Wisman dari Bali melakukan penerbangan ke Manado sebelum pulang ke negara mereka, untuk itu mereka berharap agar di waktu mendatang Wisman yang datang ke Sulut bisa lanjut ke Filipina,” terang Kandouw.
(***/JerryPalohoon)
Manado – Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Drs Steven Kandouw, menerima delegasi Filipina yang dipimpin Asisten Sekretaris Otoritas Pembangunan Mindanao, Romeo Montenegro.
Ikut serta di rombongan, Konsul Muda Manuel C Ayap, Konsulatan Jendral Filipina di Manado, Charlie TYu Fhilippine Airlines, Enrico Nabongi Fhilippine Airlines Manila, Bryan Sansolis Fhilipine Airlines Jakarta, Jeremiah Reyes, atase perdagangan Jakarta dan Perwakilan dari PAL Express di Kantor Gubernur, Jumat (7/9/18 ) siang.
Pertemuan membicarakan kerjasama antar dua wilayah tersebut antara lain terkait penerbangan Manado-Davao.
Menurut Steven Kandpuw, delegasi Filipina melihat potensi bagus akan dibuka penerbangan Davao ke Sulut. Karena melihat Sulut sudah menjadi hubport domestik maupun luar negeri.
Selain penerbangan, dalam pertemuan tersebut ikut membicarakan terkait kapal RoRo. Diakui mereka kapal pengangkut barang tersebut terlalu terburu-buru dibuat.
“Kunjungan tadi, mereka mau tingkatkan hubungan bisnis antara Filipina Selatan Mindanao dengan Sulawesi Utara. Mereka akui persiapan RoRo terlalu terburu-buru, kapalnya terlalu besar, nanti akan diganti dengan yang kecil,” ungkap Steven Kandouw.
Menariknya lagi, dalam pertemuan itu membicarakan terkait perikanan.
“Ternyata dituduh illegal fishing sehingga regulasi moratorium oleh Ibu Susi (Menteri Kelautan). Dampaknya ada investasi di Filipina ditutup. Makanya, kita akan duduk bersama membicarakan itu, agar menguntungkan kedua belah pihak,” kata Kandouw
Di kesempatan tersebut, delegasi Filipina mengapresiasi pertumbuhan pariwisata Sulut, dimana sesuai pantauan melalui Duta Besar Filipina di Bali, banyak wisatawan mancanegara (Wisman) yang melakukan perjalanan ke Manado setelah berkunjung ke Bali.
Mereka berharap di waktu kedepan penerbangan-penerbangan Wisman baik dari Bali, Jakarta dan daerah lainnya bisa transit di Manado dan meneruskan perjalanan ke Filipina.
“Mereka mengakui gebrakan pak Gubernur yang membuat banyak Wisman masuk ke Sulut, contohnya dari data yang mereka miliki dari Dubes Filipina untuk Bali yang mengatakan banyak Wisman dari Bali melakukan penerbangan ke Manado sebelum pulang ke negara mereka, untuk itu mereka berharap agar di waktu mendatang Wisman yang datang ke Sulut bisa lanjut ke Filipina,” terang Kandouw.
(***/JerryPalohoon)