Oleh: Meidi Pandean SH.
Pemerhati Politik Nusa Utara
TAHAP demi tahap proses perhelatan suksesi di Kabupaten Kepulauan Sangihe terus dilewati tak terkecuali pergumulan masing-masing kandidat yang akhirnya singkron ikut Pilkada. Yang menarik memasuki babak penetapan calon yang direncanakan penghujung Juli ini, situasi kian tegang bahkan memanas. Terlebih tim pengusung yang sudah menelorkan kandidatnya masing masing, sedikit dibuat tak tenang.
Beragam issu menyebutkan ada upaya oknum tertentu yang berusaha mengulur perhelatan sesuai Jadwal dengan konspirasi yang justru berdampak buruk bagi daerah tak terkecuali kandidat tertentu. Tak jelas, siapa aktor intelektual dibalik skenario itu, namun yang pasti upaya untuk mengulur waktu peneyelenggaraan plkada sempat menyembul tajam. Sasaranya tak lain ingin melumpuhkan kekuatan Incumben yang dinilai masih perkasa mengeser lawan lawanya.
Skenario itu selanjutnya meredup menyusul ada langkah antisipasi dari kelompok incumben yang jauh sebelum pendaftaran mencium aroma tak sedap yang sedang dimainkan. Ciptakan kandidat pendamping dari salah satu fraksi yang memenuhi syarat mengusung satu paket calon sunguh mampuni menghalau skenario kandidat tertentu. Pendaftar lebih dari satu berarti satu langkah nyaman bagi Incumban. Jika sebaliknya, justru ancaman karena akan merubah desain pamungkas yang sudah baku.
Ketegangan dilingkungan penyelenggara pun begitu tampak disela-sela penghujung verifikasi berkas. Ini menyembul karena ditengara ada oknum penyelenggra yang tak lagi mengindahkan independensi. Bahkan disebut sebut turut nimbrung dalam skenario pamungkas melemahkan posisi Incumben. Kelompok keras yang kadang kadang mengenyampingkan etika, sabtu dini hari selanjutnnya tertunduk rapi tanpa rekasi sambil menyudahi permainkan akhir lumpuhkan incumben.
Penyelengaraan terus berlanjut menyusul hampir semua kandidat berhasil memenuhi prayarat mutlak termasuk hasil tes kesehatan yang pada prinsipnya diperkenankan KPUD untuk ikut pentas lima tahunan yang tinggal hitungan bulan dilaksanakan. Lalu bagaimana kesiapan masing masing kandidat hingga memasuki babak penetapan calon yang tinggal hitungan hari dilaksanakan? tentu belum ada yang bisa claim paling permanen, meski banyak kalangan menilai dari enam kandidat yang akan bertarung hanya satu dua kandidat yang dinilai siap antaranya pasangan beringin Sangihe Drs. Winsulangi Salindeho-Drs. Siegfrid Takarengkian Makagangsa yang disingkat (WS-Bermakna) di susul Pasangan Partai Demokrat Sandrawan T. Paparang – Jemmy Oleng (STP-JO) dan Pasangan Ernes Rakinaung – Paul R. Makagangsa (Rama).
Sedangkan tiga pasang lainnya dari pengamatan publik tetap dililit persoalan internal yang hingga kini kian kusut.
Pasangan Heronimus Makagangsa-Jabes Gahgana. Misalnya, meski sejak awal merupakan kandidat fenomenel yang punya kans kedua setelah WS-Bermakna, sedikit tergelincir dari perputaran saat HRM yang sebelumnya kian membumi di Gabungan Partai, meningalkan Paket duanya yakni Tonny Sampakan (TS) yang disebut sebut mendadak anti pati dengan mainan HRM yang nimbrung ke Kandang Banteng. Cacian dan semburan bahasa kutukan karena merasa di tipu dari keluarga Sampakang pun menyembul dimana mana.
Kandang moncong putih pun ikut bergetar tak sehat tatkala Jabes Gahgana yang adalah perekat saat mengandeng Seunal Thungari digeser menempati urutan dua dalam paket partainnya Megawati Soekarno Putri ini.
Seperti apakah konsekwensi politik yang akan dituai pasangan HRM-JG pada perhelatan nanti? Ini jadi tanda Tanya. Bisa mengebrak atau justru tergelincir jauh digilas paket calon yang resistensinya tak setebal pasangan HRM-JG. Nah! dari kaca mata banyak kalangan, Pasangan Incumben justru kian dasyat, terlebih strategi pamungkas beringin yang terus menyesuaikan dengan permainan lawan, bergerak seirama perputaran skenario yang menurut amatan publik cepat dan tanguh.
Meski demikian, beringin dianjurkan banyak kalangan, tak harus lalai dengan situasi yang kembang kempis tensinya. Sedikit bercak yang dikabarkan mudarkan warna kuning disejumlah kelompok tertentu dihimbau banyak pihak harus dipoles kembali untuk ikut bersama sama dalam kemenagan begingin pada pertarungan di 2011 ini. Yang lebih seru lagi disela sela perhelatan kali ini, yakni fenomena persaingan yang cukup ketat, menyusul ada tiga kandidat yang menyebar dengan marga sedara yakni trio Makagansa. Hemat penulis, ini suatu hal yang biasa bahkan, upaya saling uji kekuatan lewat petarungan, adalah hal menarik untuk ditonton terlebih melewati jadwal kampanye yang juga sudah dipelupuk mata. Siapapun yang keluar sebagai pemenang tergantung pilihan rakyat.Terlebih dari tiga kandidat, masing masing HRM,STM dan PRM memiliki karakter yang berbeda termasuk basic kantong kekuatan yang berbeda pula. Siapa nantinya yang dinilai lebih fenomenal karena banyak di senangi itu akan dijawab usai penjeblosan.
Pasangan STP-JO tampak diam diam namun bakal mengigit, menyususl persiapan untuk menguasai kantong kantong suara juga merupakan target pasangan yang dilahirkan demokrat Sangihe. Demikian pula paket Tatinting – Mamudi yang merupakan pasangan serasi dipastikan mampu memberi warna pada perhelatan yang dilaksanakan 14 september nanti. Tatinting dengan gaya sederhananya cukup semangat memenuhi persyaratan yang diminta pihak penyelenggara.
Sedikit issu yang menganjal seputar prosentase non kursi yang belum cukup itu hanya sekadar pewarna dalam suatu pertarungan politik. Kuncinya kesepakatan dan komitmen lingkup Partai Gabungan non kursi itu adalah jawaban. Demikian diucapkan Tatinting didepan banyak pers belum lama.
Bagaimana dengan pasangan spontan yang juga tak harus dipandang sebelah mata oleh pasangan lainnya yakni pasangan Tony Sampakan dan Dahlan Mahmud. Pasanan ini justru sempat menyita perhatian tersendiri bagi banyak kalangan, terutama kelompok muslim disejumlah tempat, mendadak mengarakan dukunganya bagi calon muslim. Dahlan disela sela kesibulkanya kepada harian ini pun mengemukakan, siapapun pemenang dirinya tetap merasa bangga dan menghargai kemenagan itu.
Pernyataan politis ini diungkapkan Dahlan disela sela rapat khusus yang dilakukan KPUD belum lama ini. Lagi lagi saya mengajak semua pihak agar dalam merebut kemenagan, sedapat mungkin semua kandidat berusaha dan berjuang tanpa harus membuat lawan merasa kalah.(*)