
Kakas, BeritaManado.com — Meluasnya pertumbuhan tanaman gulma eceng gondok di permukaan Danau Tondano yang sangat cepat, menjadi momok menakutkan bagi warga yang berprofesi nelayan.
Disamping dapat mematikan mata pencarian, tanaman gulma ini juga menimbulkan persoalan yang sepertinya tak akan pernah tuntas.
Kepada BeritaManado.com, Sabtu (14/4/2018), seorang nelayan menceritakan, pertumbuhan eceng gondok di permukaan danau berlangsung cukup lama.
“Manakala berhembus angin barat, tanaman eceng menumpuk di tepian danau Kecamatan Kakas dan dampaknya nelayan tak bisa menanam pukat, soalnya tiupan angin berlangsung lama,” kata Wiliam Sangkay nelayan Desa Kaweng Kecamatan Kakas.
Menurutnya, kalau kondisi sudah seperti itu nelayan beralih profesi menjadi petani dilahan kering.
“Lebih baik bertani menanam tanaman yang bisa menghasilkan, sembari menunggu eceng gondok bersih ditepian danau,” ucap Sangkay.
Dengan demikian ia mengakui, kehadiran eceng gondok membuat nelayan menderita, sebab tidak bisa mencari nafkah, oleh karena itu dirinya mendesak pemerintah serius membasmi eceng gondok.
(Ferry Lesar)