Manado, BeritaManado.com – Pelaksanaan Asian Ecumenical Youth Assembly (AEYA) 2018 di Sulawesi Utara mampu memberikan platform regional bagi lebih dari 350 anak muda Kristen se Asia untuk berkumpul, menjalin persaudaraan, dan mengembangkan jaringan ekumenis muda Asia.
Kegiatan tersebut berfokus pada tema “Tuhan, Kirimkan Terang dan Kebenaran-Mu untuk Memimpin Kami”.
“Karena Torang Samua Ciptaan Tuhan sehingga semua kegiatan yang kita jalani harus bersandar kepada Tuhan sebagai Kepala Gereja,” kata Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey SE, disambut tepuk tangan ratusan peserta konferensi di Grand Kawanua International Convention Centre Manado, Sabtu (7/4/2018) siang.
Disamping itu, Gubernur Olly Dondokambey juga mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat dan kaum muda Kristen Asia yang telah mempercayakan Sulut menjadi lokasi pelaksanaan Asian Ecumenical Youth Assembly 2018.
Sebanyak 17 negara Asia yang mengikuti AEYA, yakni : Indonesia, Malaysia, Hongkong, Kamboja, Myanmar, Bhutan, Jepang, Srilanka, Bangladesh, Korea, Australia, India, Pakistan, Filipina, Nepal, Taiwan dan New Zealand.
“Saya selaku pemerintah provinsi dan atas nama masyarakat mengucapkan terima kasih yang tinggi atas kepercayaan yang diberikan kepada daerah Sulawesi Utara untuk menjadi lokasi pelaksanaan Asian Ecumenical Youth Assembly 2018,” tandas Olly Dondokambey.
Lanjut Olly, Pemilihan Sulut sebagai lokasi pelaksanaan AEYA 2018 adalah tepat. Pasalnya, Sulut sampai saat ini masih menjadi daerah dengan stabilitas keamanan yang terkendali, ditengah-tengah pluralitas atau keberagaman etnis, religi, budaya dan adat istiadat, bahkan disebut-sebut sebagai salah satu daerah teraman dan daerah toleran, dengan indeks toleransi tertinggi pertama serta indeks kebahagiaan tertinggi ketiga di Indonesia.
Oleh karena itu, Gubernur Olly menyatakan kesiapannya untuk menyelenggarakan iven internasional yang lebih besar yakni Sidang Raya Dewan Gereja Sedunia pada tahun 2020 mendatang.
“Jika diperkenankan, Sulawesi Utara siap menjadi lokasi konferensi gereja-gereja sedunia,” tukas Olly Dondokambey.
Semua pemuda gereja baik yang ada di Sulawesi Utara maupun di negara Indonesia kiranya mensyukuri anugerah Tuhan yang besar karena Dia telah bangkit dari maut untuk menebus dosa manusia.
Demikian dikatakan Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly, saat menghadiri selebrasi Paskah dalam gelaran Asian Ecumenical Youth Assembly (AEYA) yang digelar, Minggu (8/4/2018), bertempat di Lapangan Maesa, Tondano, Kabupaten Minahasa, dihadiri Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, Wagub Steven Kandouw dan sejumlah pejabat daerah.
Kematian dan kebangkitan Kristus yang diperingati dalam Paskah merupakan kebenaran bagi kehidupan manusia dan merupakan anugerah yang besar, dimana Tuhan telah memberikan AnakNya yang tunggal untuk menebus dosa manusia.
“Untuk itu kaum muda diminta memaknai sungguh pengorbanan Kristus dengan menjadi agen perubahan, menyampaikan berita kebenaran bagi dunia sehingga damai sejahtera selalu ada dalam kehidupan manusia. Kaum muda harus menebar bibit kasih perdamaian dengan adanya kemajemukan masyarakat di Indonesia,” jelas Yasona Laoly.
Ibadah Paskah tersebut dipimpin oleh Ketua Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Pdt. Henriette T. Hutabarat-Lebang. Dalam khotbah juga kaum muda gereja diajak untuk menjadi agen pemersatu bangsa menjadi murid Kristus yang memiliki integritas, menjauhi berita hoax serta tetap memberitakan kebenaran.
“Melalui Asian Ecumenical Youth Assembly ini juga diharapkan kamu muda Asia bisa menjaga kemajemukan sehingga terjadi hubungan yang baik antar sesama negara Asia,” terang Pdt. Henriette.
Ibadah Paskah turut dihadiri Presiden Christian Conference of Asia (CCA), Pdt WTP Simarmata MA, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, Pdt. Dr. Henriette Tabita Lebang, M.Th, The first Youth Secretary of CCA Bishop Dr. Soritua A.E. Nababan, Dubes RI untuk Serbia Montenegro Harry James Kandouw, Ketua Sinode GMIM Pdt. Dr. Hein Arina, Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS, Ketua TP PKK Sulut selaku Ketua Umum Panitia Ir. Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat selaku Wakil Ketua Umum Panitia dr. Kartika Devi Kandouw-Tanos, MARS, para pejabat Pemprov Sulut, para peserta AEYA dan juga dimeriahkan oleh juara Indonesia Idol 2004 dan 2016 Joy Tobing dan Regina.
Selesai ibadah, dilanjutkan dengan pawai Paskah diikuti seluruh peserta.
(AdvertorialPemprovSulut/SriSuryaPertama)