Pineleng, BeritaManado.com — Salah satu sisi dari perjalanan hidup manusia disadari atau tidak akan selalu berpusat pada tanggal kelahirannya dan itu yang lazim dikenal dengan hari ulang tahun.
Itulah yang disadari oleh Anggota DPRD Kabupaten Minahasa Dicky Masengi, Senin (2/4/2018) hari ini, dimana sang wakil rakyat ini diperkenankan Tuhan untuk menikmati hidupdi usia yang baru yaitu 52 tahun.
Baginya, usia yang setiap tahun bertambah adalah sepenuhnya milik Tuhan dan tugas manusia adalah bagaimana berjuang memanfaatkannya untuk hal-hal yang berkenan kepada-Nya.
“Tentu saja ketambahan usia adalah berkat istimewa setiap tahun yang selalu saya rasakan, akan tetapi itu bukan satu-satunya yang dapat dilakukan. Yang terpenting adalah bagaimana kehidupan pribadi dan keluarga dapat menjadi berkat bagi orang lain,” ungkap Masengi.
Masengi juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada anggota keluarga terdekat yang senantiasa menopang dalam doa saat menjalankan tugas sebagai wakil rakyat mapun kepala keluarga.
(Frangki Wullur)
Pineleng, BeritaManado.com — Salah satu sisi dari perjalanan hidup manusia disadari atau tidak akan selalu berpusat pada tanggal kelahirannya dan itu yang lazim dikenal dengan hari ulang tahun.
Itulah yang disadari oleh Anggota DPRD Kabupaten Minahasa Dicky Masengi, Senin (2/4/2018) hari ini, dimana sang wakil rakyat ini diperkenankan Tuhan untuk menikmati hidupdi usia yang baru yaitu 52 tahun.
Baginya, usia yang setiap tahun bertambah adalah sepenuhnya milik Tuhan dan tugas manusia adalah bagaimana berjuang memanfaatkannya untuk hal-hal yang berkenan kepada-Nya.
“Tentu saja ketambahan usia adalah berkat istimewa setiap tahun yang selalu saya rasakan, akan tetapi itu bukan satu-satunya yang dapat dilakukan. Yang terpenting adalah bagaimana kehidupan pribadi dan keluarga dapat menjadi berkat bagi orang lain,” ungkap Masengi.
Masengi juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada anggota keluarga terdekat yang senantiasa menopang dalam doa saat menjalankan tugas sebagai wakil rakyat mapun kepala keluarga.
(Frangki Wullur)