Bitung – Puluhan tahun sudah warga Kelurahan Bitung Barat Dua Lingkungan Lima Kecamatan Maesa harus membeli air atau menampung air hujan untuk kebutuhan sehari-hari.
Pasalnya, dari pengakuan warga, kurang lebih 16 tahun mereka tak merasakan aliran air dari PDAM Dua Sudara Kota Bitung seperti warga lainnya.
“Kami menikmati layanan PDAM terakhir jaman Alm Milton Kansil menjadi Wali Kota Bitung,” kata salah satu warga, Novlin Kalangit beberapa waktu lalu.
Novlin mengatakan, ketika itu hampir semua wilayah di Kota Bitung, baik yang ada di dataran tinggi seperti Kelurahan Bitung Barat Dua Lingkungan Lima teraliri air bersih dari PDAM.
“Di samping SMK Negeri Dua ada bak dan pompa yang mengalirkan air ke dataran tinggi waktu itu, tapi itu hanya difungsikan jamannya Milton Kansil,” katanya.
Setelah Alm Milton Kansil tak menjabat kata dia, air bersih dari PDAM juga ikut terhenti tanpa alasan yang jelas.
“Kami lihat bak dan alat pompa di samping SMK masih ada sampai sekarang, tapi katanya sudah rusak,” katanya.
Akibatnya, Novlin bersama warga lain harus survive mencari air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kami harus membeli air Rp30 ribu per mobil dan itu digunakan untuk enam hari. Kadangkala juga menampung air hujan,” katanya.
Direktur PDAM Dua Sudara Kota Bitung, Raymond Lintungan tak menampik jika wilayah Kelurahan Bitung Barat Dua Lingkungan Lima Kecamatan Maesa kini tak lagi menikmati air bersih dari PDAM.
“Tapi tahun depan kita jamin wilayah dataran tinggi seperti Kelurahan Bitung Barat Dua Lingkungan Lima akan kembali menikmati air bersih dari PDAM,” kata Raymond.
Ia mengatakan, pihaknya akan membangun bak penampungan, kemudian menggunakan sistim gravitasi untuk mengalirkan ke rumah-rumah warga.
“Paling lambat pertengahan tahun depan itu sudah selesai,” katanya.
(abinenobm)