
Manado – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Dinas Pariwisata melakukan kerja sama dengan Tiongkok.
Dengan menggandeng Baidu, search engine terbesar Tiongkok akan mempromosikan potensi pariwisata Sulut.
Kepastian kerja sama tersbut terwujud dalam sebuah acara kerja sama Kementerian Pariwisata RI dengan BAIDU China Search Engine Workshop bersama Satgas Pariwisata Sulut.
Acara tersebut juga dihadiri oleh para pelaku pariwisata dan asosiasi pariwisata se-Sulut.
Tak hanya itu, bahkan dari Gorontalo dan Luwuk pun turut bersama-sama.
“Acara ini bertajuk Indonesia Towards 10 Million Chinesse Travellers Worthwile Adventure. Hal ini didasarkan bahwa sejak 4 Juli 2017 lalu, sektor pariwisata Sulut booming, akan tetapi terdapat kendala dari segi promosi secara digital,” kata Ketua Satgas Pariwisata Sulut Dino Gobel.
Ditambahkannya, dari 200 juta traveler dunia selama tahun 2017, 124 juta (80 persen) diantaranya berasal dari Tiongkok.
Pola digital tourist menjadi faktor utama tingginya minat turis Tiongkok melakukan perjalanan keliling dunia.
Berbagai masukan datang dari berbagai kalangan, termasuk media sosial.
Salah satunya seperti yang diutarakan Pemimpin Redaksi BeritaManado.com bersama timnya.
“Masukan yang ada semakin memotivasi Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw untuk terus melakukan berbagai terobosan. Baidu engine terbesar di Tiongkok adalah salah satu hasil dari terobosan brilian,” tutur Dino Gobel.
Dijelaskannya, Baidu Search Engine mirip dengan Google.
Artinya semua informasi mengenai pariwisata Sulut akan dimuat, sehingga turis Tiongkok dan Asia lainnya dapat mengakses informasi sebagai referensi perjalanan wisata mereka.
(frangkiwullur)