Manado – Wakil Sekjen Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI), Dr Sri Nuryanti SIp MA, akan memberikan Kuliah Umum pada Program Magister Tata Kelola Pemilu Pasca Sarjana Unsrat, Selasa 26 September 2017.
Peneliti pada Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI dan anggota KPU-RI 2007-2012 ini akan membawakan materi “PEMILU DAN KEDAULATAN PEMILIH”.
Menurut Koordinator Pengelola Program Magister Tata Kelola Pemilu Pasca Sarjana Unsrat, Dr Ferry Daud Liando, bahwa tujuan diangkatnya topik tersebut sehubungan dengan maraknya konflik pasca Pemilu maupun Pilkada. Kebanyakan gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) adalah terkait daftar pemilih tetap yang tidak akurat.
Selama ini ada 3 isu yang menyebabkan suara masyarakat tidak diakomodirnya baik dalam Pemilu maupun Pilkada.
Pertama, tidak terakomodirnya pemilih dalam daftar pemilih. MK telah memutuskan bahwa persyaratan pemilih tidak perlu harus terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Cukup menunjukan tanda pengenal maka yang bersangkutan bisa memilih.
“Persoalannya belum semua yang memiliki hak pilih itu memiliki KTP. Pemerihtah menganjurkan menggunakan surat keterangan atau Suket sebagai pengganti KTP. Namun untuk mendapatkan Suket tidak semua bisa mendapatkannya. Kemudian masalah lain adalah tidak semua pemilih yang menggunakan Suket mendapatkan kertas suara karena kehabisan di TPS,” jelas Ferry Liando.
Kedua, akses dalam pemberian suara sangat sulit terutama di Pemilu. Terlalu banyak Parpol dan terlalu banyak calon menyebabkan pemilih kesulitan menentukan pilihannya.
Ketiga, adanya penghilangan suara pemilih. Penyebabnya, human error atau karena by disign. Human error terjadi karena ketidaktelitian dan kekurangpahaman penyelenggara, sehingga menyebabkan suara tidak tercatat dalam dokumen. Faktor by disign karena kesengajaan penyelenggara melakukan kecurangan dengan cara mengikanahkan suara pemilih.
“Ketiga faktor ini kerap menjadi permasalahan dalam setiap kali Pemilu atau Pilkada. Suara pemilih harus di jaga, karena Pemilu itu merupakan sarana kedaulatan rakyat,” tandas Ferry Liando. (***/JerryPalohoon)