Tondano – Pemutaran kembali film documenter G 30 S PKI dalam ssuasana nonton bareng oleh jajaran TNI AD di seluruh tanah air memang sedikit mengundang pro dan kontra. Namun ada sisi lain yang patut disimak dalam film yang dahulunya ditayangkan setiap tanggal 30 September.
Jika secara kasat mata yang menonjol adalah keganasan PKI yang menculik dan membunuh tujuh Pahlawan Revolusi, maka sejalan dengan itu ada makna nasionalisme yang patut juga disimak. Saat itu, putera-putera terbaik bangsa lebih memilih setia pada Pancasila dan NKRI daripada sebaliknya.
Komandan Kodim 1302 Minahasa LetkolInf Juberth Nixon Purnama STh mengatakan bahwa kegiatan nonton bareng adalah tindak lanjut dari perintah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Salah satu tujuannya yaitu agar generasi saat ini mengetahui penggalan sejarah Indonesia yang pernah terjadi.
“Kiranya dengan semangat nasionalisme yang ditunjukkan para Pahlawan Revolusi, kejadian tersebut tidak akan terulang lagi. Sebagai bagian dari upaya menjaga keutuhan NKRI, saya perintahkan seluruh jajaran untuk memantau hal-hal yang mengindikasikan adanya kejandian yang dapat mengganggu stabilitas kemanan,” kata Purnama.
Ditambahkannya, sebagai prajurit yang sudah mengangkat sumpah akan membela tanah air dari rongrongan perpecahan, hendaknya tetap menjadi patriot pembela dari segala macam bentuk pemberontakan dan pengkhianatan. (***/frangkiwullur)