Manado – Pengucapan syukur yang baru pertama kali dilaksanakan oleh kota Manado, Minggu (10/9/2017) kemarin tidak mau dilewatkan begitu saja oleh Dandim 1309/Manado Letkol Arm Johanes Toar Pioh SIP MSi(Han).
Meski terkesan mendadak, tapi sejumlah hal unik ditemukan pada open house yang dilaksanakan di rumah dinas Dandim 1309/Manado di Winangun.
Kehadiran musik kolintang membawa nuansa Minahasa yang kental, apalagi para tamu dapat bernyanyi dan diiringi oleh musik kolintang.
Pengalaman yang jarang didapat oleh masyarakat yang hidup di daerah perkotaan seperti Manado.
Selain itu, Toar Pioh juga menyiapkan photobooth dengan ornamen dekorasi khas pengucapan seperti bambu saguer, nasi jaha dan kelapa, lengkap dengan dua buah kursi dan topi lapangan.
Sejak siang hari, para tamu yang datang tak mau ketinggalan momen dan bergantian mengabadikan foto di photobooth tersebut.
Terkait kolintang, kepada BeritaManado.com, Letkol Arm Toar Pioh mengatakan, pengucapan syukur yang pertama kali dilaksanakan kota Manado ini harus berkesan, apalagi dirinya akan segera mengakhiri masa tugasnya di Kodim 1309/Manado.
“Selain kolintang memang ada juga keyboard. Jadi bisa gantian, pemainnya bisa istirahat. Ini kan pengucapan jadi nuansa kedaerahannya itu harus ada. Kalau di pengucapan lalu ada yang nyanyi diirngi kolintang jadi beda,” ujar Toar.
Sementara itu, terkait photobooth, dirinya mengaku tidak mengira kalau itu akan menarik perhatian para tamu.
“Awalnya backgrop ini untuk dipasang di depan Kodim. Tapi saya pikir lebih baik disini karena masyarakat yang datang dari arah pineleng jadi bisa membaca tulisannya. Daripada polos, akhirnya didekorasi saja. Tapi ternyata sejak siang jadi photobooth,” tambahnya. (srisurya)