Manado – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Forum Group Discusion (FGD), di Hotel Aryaduta, Senin (17/7/2017).
FGD membahas pengawasan pemilu partisipatif dalam rangka memaksimalkan tugas fungsidan kewenangan pegawas pemilu terkait dengan tahapan pemilihan bupati dan wakil bupati, walikota dan wakil walikota tahun 2018, dan pemilihan umum anggota DPR, DPD dan DPRD, serta pemilihan umum presiden, dan wakil presiden tahun 2019.
FGD dihadiri, pimpinan Bawaslu Sulut, Syamsurijal Musa, DR Ferry Liando, DR Fitri Mamonto, DR Max Rembang, Kecab GMKI Manado Hizkia Sembel, Ketua GAMKI Manado Franciscus Enoch, Wakil Ketua KNPI Sulut Steve Suawa, DPD GAMKI Sulut, HMI Manado, GMNI Manado, Pemuda Muhammadiyah, serta jajaran Bawaslu Sulut.
FGD dimulai sekitar pukul 14.00 Wita, dibuka dan dimoderatori oleh pimpinan Bawaslu Sulut, Johnny Suak.
Ketua Bawaslu Sulut, Herwin Malonda, menjelaskan bahwa Bawaslu intensif melaksanakan sosialisasi. “Pada dasarnya perlu partisipasi semua pihak untuk menciptakan pemilu yang adil,” jelas Herwyn Malonda.
Peserta diskusi dari GMKI, GMNI, maupun HMI memiliki semangat yang sama ikut mengawasi pilkada maupun pemilu. Sementara pihak media mengungkapkan bahwa banyak masyarakat apatis dengan pemilu.
Senada dengan itu, DR Fery Liando mengusulkan membentuk kelembagaan partisipatif politik. “Masyarakat akan berpartisipasi kalau mereka tahu, supaya mereka tahu mana pelanggaran dan mana tidak, dan libatkan mahasiswa dalam partisipatif pilitik,” tandas Ferry Liando. (Yohanes Tumengkol)