Bitung – Sejumlah warga yang lahannya masuk dalam rencana pembangunan jalan tol Manado-Bitung meragukan profesional tim pembebasan lahan tol yang telah terbentuk.
Pasalnya menurut salah satu warga, tim yang terdiri dari berbagai instansi tak transparan dalam menentukan harga yang akan dibayarkan kepada para pemilik lahan.
“Katanya pembayaran lahan yang masuk dalam perencanaan pembangunan jalan tol akan ganti untung, bukan ganti rugi. Tapi tak jelas mekanisme yang digunakan tim untuk menetukan harga dan tak pernah disosialisasikan,” kata salah satu warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Kecurigaan warga makin menguat jika tim tak trasparan setelah mengikuti pertemuan di lantai IV Kantor Walikota, Jumat (16/12/2016).
“Dalam pertemuan itu, kami menangkap jika pembayaran lahan tol banyak yang tidak sesuai atau nilainya sangat jauh di bawah harga. Bahkan ada rumah warga yang tidak ada nilainya, bagaimana mau untung,” katanya.
Untuk itu warga meminta tim apraisel berkerja profesional dalam menentukan harga tanah dan bangunan serta tanaman yang masuk dalam perencanaan lahan tol.
“Kami juba meminta tim Saber Pungli dapat mengawasi kinerja tim pembebasan lahan tol. Baik kinerja Satuan Kerja (Satker), BPN dan tim apraisel, agar penentuan nilai benar-benar sesuai harga lahan,” katanya.
Sementara itu, dalam pertemuan itu, Plt Sekertaris Daerah Kota Bitung, Malton Andalangi menyatakan pembangunan jalan tol Manado-Bitung adalah program pemerintah yang tidak merugikan masyarakat.
“Semua sejengkal lahan masyarakat tetap akan di bayar dan juga sekarang sedang dikebut oleh kontraktor,” katanya.
Karena itu, kata dia, warga yang tanahnya dilalui jalan tol diharapkan membantu dengan merelakan tanahnya untuk dibebaskan.(abinenobm)
Bitung – Sejumlah warga yang lahannya masuk dalam rencana pembangunan jalan tol Manado-Bitung meragukan profesional tim pembebasan lahan tol yang telah terbentuk.
Pasalnya menurut salah satu warga, tim yang terdiri dari berbagai instansi tak transparan dalam menentukan harga yang akan dibayarkan kepada para pemilik lahan.
“Katanya pembayaran lahan yang masuk dalam perencanaan pembangunan jalan tol akan ganti untung, bukan ganti rugi. Tapi tak jelas mekanisme yang digunakan tim untuk menetukan harga dan tak pernah disosialisasikan,” kata salah satu warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Kecurigaan warga makin menguat jika tim tak trasparan setelah mengikuti pertemuan di lantai IV Kantor Walikota, Jumat (16/12/2016).
“Dalam pertemuan itu, kami menangkap jika pembayaran lahan tol banyak yang tidak sesuai atau nilainya sangat jauh di bawah harga. Bahkan ada rumah warga yang tidak ada nilainya, bagaimana mau untung,” katanya.
Untuk itu warga meminta tim apraisel berkerja profesional dalam menentukan harga tanah dan bangunan serta tanaman yang masuk dalam perencanaan lahan tol.
“Kami juba meminta tim Saber Pungli dapat mengawasi kinerja tim pembebasan lahan tol. Baik kinerja Satuan Kerja (Satker), BPN dan tim apraisel, agar penentuan nilai benar-benar sesuai harga lahan,” katanya.
Sementara itu, dalam pertemuan itu, Plt Sekertaris Daerah Kota Bitung, Malton Andalangi menyatakan pembangunan jalan tol Manado-Bitung adalah program pemerintah yang tidak merugikan masyarakat.
“Semua sejengkal lahan masyarakat tetap akan di bayar dan juga sekarang sedang dikebut oleh kontraktor,” katanya.
Karena itu, kata dia, warga yang tanahnya dilalui jalan tol diharapkan membantu dengan merelakan tanahnya untuk dibebaskan.(abinenobm)