Langowan – Empat minggu sebelum tanggal 25 Desember setiap tahun dalam kalender liturgi Gereja Katolik dikenal dengan Masa Adven. Kurang lebih satu bulan umat Katolik diajak untuk memaknai masa tersebut.
Pastor Frans Rares MSC saat memimpin Perayaan Ekaristi di Gereja Katolik St Petrus Langowan, Minggu (4/12/2016) pagi mengatakan bahwa tidak dilarang umat sibuk akan urusan seperti beres-beres rumah, akan tetapi ada hal lebih penting dari itu.
“Refleksi batin sambil membangun sikap tobat adalah yang harus dikedepankan seorang Katolik daripada hal-hal yang bersifat duniawi. Kalau setahun terakhir kita sibuk dengan urusan orang lain, maka saat ini adalah waktu untuk mengurus diri sendiri,” katanya.
Maksudnya adalah Masa Adven ini adalah waktu untuk berefleksi, sudah sejauh mana hidup sebagai orang Katolik dijalankan. Makad ari itu, gereja senantiasa memberi ruang kepada umatnya sebelum perayaan puncak suatu hari raya untuk mempersiapkan diri.
“Kita memang berbeda dengan saudara-saudari kita golongan Kristen lain dalam hal ini. Meski ada perbedaan cara pandang liturgis ini mengenai masa-masa sebelum Natal, namun kita tetap harus hidup damai berdampingan,” ungkap Pastor Rares. (frangkiwullur)
Langowan – Empat minggu sebelum tanggal 25 Desember setiap tahun dalam kalender liturgi Gereja Katolik dikenal dengan Masa Adven. Kurang lebih satu bulan umat Katolik diajak untuk memaknai masa tersebut.
Pastor Frans Rares MSC saat memimpin Perayaan Ekaristi di Gereja Katolik St Petrus Langowan, Minggu (4/12/2016) pagi mengatakan bahwa tidak dilarang umat sibuk akan urusan seperti beres-beres rumah, akan tetapi ada hal lebih penting dari itu.
“Refleksi batin sambil membangun sikap tobat adalah yang harus dikedepankan seorang Katolik daripada hal-hal yang bersifat duniawi. Kalau setahun terakhir kita sibuk dengan urusan orang lain, maka saat ini adalah waktu untuk mengurus diri sendiri,” katanya.
Maksudnya adalah Masa Adven ini adalah waktu untuk berefleksi, sudah sejauh mana hidup sebagai orang Katolik dijalankan. Makad ari itu, gereja senantiasa memberi ruang kepada umatnya sebelum perayaan puncak suatu hari raya untuk mempersiapkan diri.
“Kita memang berbeda dengan saudara-saudari kita golongan Kristen lain dalam hal ini. Meski ada perbedaan cara pandang liturgis ini mengenai masa-masa sebelum Natal, namun kita tetap harus hidup damai berdampingan,” ungkap Pastor Rares. (frangkiwullur)