MANADO – Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado dianggap paling bertanggungjawab terkait persoalan yang dialami salah satu keluarga pasien yang berobat di Puskesmas Kecamatan Wenang.
Pasalnya, pengaduan salah seorang warga Kecamatan Wenang yang bernama Andrew ketika mengantar anaknya ke Puskesmas Wenang untuk berobat, telah menjadi buah bibir di media sosial, dan menjadi bukti bahwa edukasi kepada petugas medis di puskesmas Kota Manado masih sangat kurang.
Kepada BeritaManado.com Andrew menjelaskan kronologis kejadian hingga dirinya bersama isteri dan anaknya merasa ditolak untuk berobat di puskesmas tersebut.
“Sekitar pukul 09.30 Wita, saya bersama istri membawa anak kami pergi berobat ke Puskesmas Wenang di Kelurahan Teling Bawah, Kecamatan Wenang. Maksud kami ke pos layanan kesehatan tersebut karena suhu badan anak kami, Equeena mencapai 39 derajat celcius. Saat tiba di Puskesmas Wenang kami disuruh mengambil nomor antreaan dan mendapat nomor 30. Menunggu kurang lebih 15 menit, akhirnya kami dipanggil.,” ujarnya.
Lanjut dia mengatakan, saat tiba di loket dua, oleh petugas, dia ditanya kartu berobat. Namun karena baru pertama kali datang berobat di puskesmas, dirinya tidak dapat menunjukkan kartu berobat.
Tak hanya itu saja, petugas pun meminta dirinya menunjukkan kartu keluarga (KK) untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Dalam keadaan anak saya panas tinggi dan baru pertama kali berobat ke puskesmas Wenang, siapa lagi yang terpikir untuk membawa KK,” terang Andre.
Meski begitu dirinya berharap bahwa kasus yang terjadi pada dirinya tidak akan dialami oleh warga masyarakat lainnya.
Sementara itu, salah satu warga Kecamatan Wenang yang juga pemerhati masalah sosial Ronald George meminta Walikota Manado Vicky Lumentut segera melakukan evaluasi terhadap petugas medis dan kesehatan di semua puskesmas di Kota Manado, yang tidak maksimal dalam bertugas.
Tak hanya itu saja, dirinya juga meminta Kepala Dinas Kesehatan memberikan penjelasan dan klarifikasi terkait penyampaian petugas puskesmas Wenang soal pelayanan kesehatan bisa dilayani hanya kalau membawa KK.
Sayangnya, hingga berita ini ditulis, Kepala Dinas Kesehatan Robby Mottoh belum berhasil dikonfirmasi wartawan, ketika berkunjung di kantornya, salah satu stafnya menuturkan bahwa pak Kadis lagi tidak di kantor.(MichaelCilo)