Bitung – Agenda kegiatan launching Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) di Kementerian Parawisata RI dinilai hanya betujuan untuk menghambur-hamburkan dana APBD.
Pasalnya, dalam kegiatan itu, ratusan PNS mulai dari lurah, camat, kepala sekolah, kepala SKPD dan sejumlah pejabat Pemkot serta anggota DPRD bertolak ke Jakarta khusus untuk menghadiri acara itu menggunakan dana APBD.
“Keberangkatan para PNS bukan lagi akal-akalan, tapi itu sudah menghambur-hamburkan uang,” kata salah satu tokoh pemuda Kota Bitung, Tennie Wior, Senin (12/9/2016).
Tennie menyatakan, sangat keliru jika Pemkot menyatakan semua biaya pelaksanaan launching kegiatan itu sepenuhnya ditanggung Kementerian Parawisata.
Karena dirinya mengaku mendapat informasi langsung dari sejumlah pejabat Pemkot yang menyatakan biaya untuk menghadiri acara itu diambil dari dana perjalanan dinas merek yang tertata di APBD di masing-masing unit kerja.
“Jadi Pemkot tak usah membentuk opini dengan manyatakan tiket, hotel dan uang saku yang digunakan para PNS ke Jakarta ditanggung Kementerian Parawisata. Kami sebagai masyarakat tidak bodoh,” katanya.
Mantan Sekretaris iven Festival Selat Lembah tahun 2009 dan 2010 ini meminta Pemkot lebih realistis dalam membuat program dan kebijakan. Karena saat ini masyarakat Kota Bitung sangat susah cari uang dan makin bertambahkan jumlah pengangguran karena perusahaan perikanan terus melakukan penguranggan tenaga kerja.
“Menurut saya, mending lihat dulu dan kerjakan serta fasilitasi kenapa perusahan UPI di Kota Bitung kekurangan bahan baku yang berimbas pada ribuan karyawan kehilangan mata pencaharian. Itu jauh lebih masuk akal daripada memberangkatkan ratusan PNS ke Jakarta menghadiri launching FPSL,” katanya.(abinenobm)