Manado – Perubahan IDI dari 2009 hingga 2015 mengalami fluktuasi (2009 sebesar 70,94; 2010 sebesar 65,94; 2011 sebesar 71,19; 2012 sebesar 76,50; 2013 sebesar 73,11; 2014 sebesar 83,94 dan 2015 sebesar 79,40).
Hal tersebut terungkap pada konferensi pers Badan Pusat Statistik (BPS) yang dihadiri Kepala BPS Sulut, Moh. Edy Mahmud, didampingi Kepala Bidang Statistik Sosial, Ahmad Azhari, Rabu (3/8/2016).
Fluktuatifnya angka IDI adalah cermin dinamika situasi demokrasi di daerah kita. IDI sebagai sebuah alat ukur perkembangan demokrasi yang khas Indonesia, memang dirancang untuk sensitif terhadap naik turunnya kondisi demokrasi regional.
“Karena IDI disusun berdasarkan evidence based (kejadian) sehingga potret yang dihasilkan merupakan refleksi realitas yang terjadi,” jelas Moh. Edy Mahmud. (jerrypalohoon)