Airmadidi-Kejadian kurang menyenangkan dialami 30 wisatawan Tiongkok ketika berlibur ke Likupang Timur (Liktim) tepatnya di Hotel Paradise.
Pasalnya, gara-gara pihak managemen hotel bermasalah dengan warga lokal, ke-30 wisatawan pun “disandera” satu hari dalam hotel dan tidak boleh check out.
Informasi yang diperoleh BeritaManado.com, kejadian bermula pada Selasa (19/7/2016) warga Desa Maen melakukan aksi protes kepada pihak hotel atas meninggalnya Kilman Datunsolang (53) warga setempat.
Kasus kematian Kilman diduga karena syok mendengar kabar perahu ikan milik anaknya Masrun Datunsolang yang ditahan pihak managemen hotel karena kedapatan memancing ikan di sekitar areal hotel.
“Atas kematian Kilman, pihak keluarga dan beberapa warga Desa Maen pun mendatangi di Hotel Paradise. Mereka menuntut management bertanggungjawab atas peristiwa meninggalnya Kilman ini. Bahkan mereka menuntut tiga orang, yaitu, Mr Kim, Mr Koh dan Mr Park pimpinan hotel tersebut untuk angkat kaki dari Desa Maen,” ujar Hukum Tua Maen Roy Pitoy saat ditemui wartawan, siang tadi.
Lanjut Pitoy, pihaknya mendukung program pariwisata Pemkab Minut dan Pemprov Sulut, namun pihak hotel juga harus menghormati norma-norma hidup masyarakat khususnya Desa Maen yang merupakan desa adat.
“Warga Desa Maen menganggap pihak hotel terlalu arogan dalam menerapkan aturan karena warga tidak diijinkan melaut di sekitar wilayah pesisir hotel. Karena itu dalam aksi kemarin, warga menuntut tiga hal yaitu pertama, mengizinkan mereka melaut di sekitar wilayah hotel, karena desa mereka adalah desa adat. Kedua, pihak hotel bertanggungjawab atas meninggalnya Kilman dan yang ketiga, meminta ketiga pimpinan yaitu Mr Kim, Koh dan Park untuk keluar dari Desa Maen. Warga menganggap merekalah biang sikap arogansi pihak hotel sehingga terjadi hal ini yang sampai memakan korban jiwa,” koar Pitoy yang juga adalah Ketua Asosiasi Masyarakat lingkar tambang.
Akibat aksi tersebut, wisatawan yang harusnya check out Selasa (19/7/2016) kemarin, akhirnya harus batal mengingat situasi seputaran hotel tidak kondusif.
Para wisatawan Tiongkok baru bisa dievakuasi Rabu, (20/7/2016) sekitar jam 11.00 Wita dengan bantuan pengamanan dari Polres Minut yang dipimpin langsung Kapolres Minut AKBP Eko Irianto SIK.
“Setelah dilakukan mediasi dengan warga lokal, akhirnya para wisatawan bisa kembali pulang usai pemakaman jenazah Kilman,” ujar Kapolres.(findamuhtar)