Airmadidi-Kabar gembira bagi masyarakat Minahasa Utara (Minut) khususnya yang tinggal di Kecamatan Dimembe.
Pemerintah kabupaten kembali akan mengaktifkan pasar tradisional Dimembe mulai tanggal 17 Juni pekan depan.
Kepastian tersebut disampaikan langsung Bupati Minut Vonnie Anneke Panambunan ketika melakukan pertemuan langsung bersama pemerintah kecamatan serta puluhan pedagang di wilayah itu, Jumat (3/6/2016).
“Pasar sebagus ini sayang dibiarkan begitu saja. Mulai tanggal 17 Juni, pasar ini akan diaktifkan kembali. Pasar-pasar liar di pinggiran jalan serta penjual barito (bawang, rica, tomat, red) yang berujualan dengan menggunakan mobil juga akan ditertibkan,” kata bupati didampingi Direktur Utama PD Klabat Estrella Tacoh dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Rivino Dondokambey, Direktur Pasar Oscar Poli, Kabid Darat Dishub Jefta Sumanti, Camat Dimembe dan sejumlah hukum tua.
Seperti diketahui, pasar yang dibangun dengan anggaran Rp6 Miliar itu sebelumnya pernah aktif selama 7 bulan pada tahun 2014 lalu.
Sayangnya karena sepi pembeli, maka semua pedagang memilih peninggalkan lokasi pasar dan berjualan di jalan utama Kecamatan Dimembe.
Tak ingin hal itu terulang lagi, bupati bakal mengatur jalur transporasi umum yang bisa melewati pasar Dimembe.
Disamping itu seluruh pedagang juga akan diberi modal awal dan selama tiga bulan bupati secara pribadi akan menanggung pembayaran listrik dan air di pasar.
Lebih lanjut bupati minta para hukum tua mengatur masyarakatnya supaya tidak mengadakan pasar liar serta mengarahkan untuk berdagang di Pasar Dimembe.
“Pasar Tatelu tetap beroperasi tetapi harinya berbeda dengan di Pasar Dimembe,” paparnya seraya menambahkan Pasar Dimembe akan dimanfaatkan oleh empat desa yaitu Matungkas, Laikit, Dimembe, Warukapas termasuk Tetey.
Setelah berdialog dengan para pedangan dan warga, bupati kemudian meninjau kondisi pasar. Panambunan terkejut dengan kondisi bangunan yang sudah rusak beberapa bagiannya. Diantaranya yaitu bagian bangunan yang tiang-tiangnya sudah miring hampir roboh.(findamuhtar)