BUCHARI LATOJO
Manado – “Warga Boltim itu hanya 26 ribu, yang 22 ribu bukan rakyat Boltim.” “Minta doa kepada Allah agar pendukung lain mendapatkan musibah.” “Cari bupati di daerah lain.”
Demikian beberapa pernyataan kontoversial yang diduga diucapkan Bupati Boltim, Sehan Landjar seperti diungkapkan puluhan warga Boltim saat membawa aspirasi di DPRD Sulut, Senin (23/5/2016) sore.
“Selain banyak yang mendengar kami juga memiliki bukti rekaman. Banyak pernyataan bupati menyakiti hati kami masyarakat, sangat menyimpang dari norma agama, adat-istiadat, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” ujar koordinator warga, Buchari Latojo kepada wartawan usai diterima anggota DPRD Sulut.
Pengamat politik, Taufik Tumbelaka menilai pernyataan-pernyataan kontroversial Bupati Sehan Lanjar jika benar dapat dibuktikan akan berkonsekwensi penonaktifan bahkan pemecatan.
“Tergantung apakah bisa dibuktikan. Kalau benar pernyataan dan tindakan itu diucapkan dan dilakukan seorang bupati jelas-jelas sudah melanggar sumpah dan jabatan: setia pada Pancasila dan UUD 1945. DPRD bisa tindaklanjuti ke Gubernur hingga Kemendagri dan jika terbukti Mendagri bisa menonaktifkan Bupati Sehan Lanjar,” tandas Tumbelaka. (jerrypalohoon)