SIAU — Tak mau disebut pengecut, karena telah memperjuangkan Sitaro menjadi sebuah kabupaten yang otonom, panitia pemekaran tergerak untuk terus berbuat dan menjaga performa kabupaten seumur jagung ini agar bisa menjalankan cita-cita pembangunan. Dan berangkat dari sebuah rasa keprihatinan bersama, rencananya 21 November nanti akan digelar pertemuan akbar plus diskusi terbuka di Siau.
“Materi diskusi yakni soal hukum dan pemerintahan, percepatam ekonomi pembangunan dan sejarah Sitaro dengan menghadirkan pembicara yang kapabel dengan bidangnya,” ujar Tommy Mohede dan Drs Edison Humiang, dua tokoh pemekaran dalam pertemuan tentang rencana tersebut.
Tamaka Kakunsi, Salmon Jacobus, Maxi Sidayang dan beberapa tokoh pemekaran sepakat pertemuan nanti bukan mencari salah pemerintah namun
paling penting ada evaluasi dan koreksi, apa yang salah dari arah pembangunan yang sudah dilakukan 2 tahun Sitaro. “Jadi inti dari diskusi dengan tema
Membedah 2 Tahun Sitaro, apa yang masih kurang mari kita perbaiki bersama.
Semua elemen termasuk pemerintah duduk satu meja melepaskan semua kepentingan demi Sitaro ke depan,” ujar mereka.
Mewakili Germud, Hardi K Tatodi SH juga menyatakan kegiatan ini sangat positif karena bisa melihat sejauh mana perkembangan Sitaro. “Ya, saya bisa menyebut panitia pemekaran harus bertanggungjawab dengan perbuatan mereka yang sudah memperoleh hinaan ketika berjuang membawa Sitaro jadi kabupaten. Namun sekarang kita pembangunan sudah mulai jalan lalu lepas tangan, kami atas nama pemuda akan minta tanggungjawab mereka,” kata pengacara kondang ini.(nadine)