Manado – Terkait gaji cleaning servis yang bertugas di kantor Gubernur Sulawesi Utara yang hingga kini belum mendapatkan upah selama 3 bulan langsung ditanggapi Pemprov Sulut melalui Kepala Biro Umum Setdaprov Sulut, Jemmy Ringkuangan AP. MSi.
Jemmy menjelaskan bahwa sebenarnya pihak Biro Umum sudah melakukan tender sebanyak tiga kali.
“Pertama kami tender sejak bulan Desember 2015 yang lalu dengan maksud agar per Januari 2016 sudah bisa bekerja dan tentunya mendapatkan gaji dari pekerjaan tersebut,” terang Jemmy.
Lebih lanjut JR panggilannya menambahkan hal tersebut sebenarnya adalah langkah antisipasi terhadap persoalan kebersihan ruangan dikantor Gubernur.
“Akan tetapi, proses cleaning servis dalam dua kali tender mengalami kegagalan disebabkan tidak ada perusahaan yang mau mengikuti tender tersebut,” ungkapnya, Rabu (04/05/2016).
Lebih lanjut Jemmy mengatakan, pada bulan ini sudah ada pemenang tender yang diproses melalui via LPSE melalui Pokja pengadaan jasa pada Biro Pembangunan.
“Harus dipahami dengan baik bahwa persoalan gaji cleaning service bangunan kantor Gubernur adalah tanggung jawab pihak ketiga sebagai pemenang. Bukan pihak kami tidak membayar tenaga jasa cleaning servis. Malahan pihak kami demi alasan kemanusiaan mencari jalan membantu pembayaran jasa tersebut 1 bulan,” jelasKetua KNPI Minahasa ini kepada wartawan.
Lebih lanjut dia mengatakan, secara prosedural cleaning servis ini tenaga jasa perusahaan dan mereka bekerja pada perusahaan bukan pada Biro umum.
“Singkatnya kami (Biro Umum) gunakan jasa pihak ketiga, yakni perusahaan jasa kebersihan,” ujarnya.
Dijelaskan lagi, terkait pembayaran upah cleaning servis pihak Pemerintah Provinsi menyerahkan kepada pihak ketiga sebagai pemenang tender.
“Biro Umum hanya menggunakan jasa pihak ketiga untuk menyelesaikan upah cleaning servis. Yang notabenenya bukan tanggungjawab kami,” katanya.
Sekarang sudah ada pemenang tender dan segera akan terbayarkan upah para cleaning servis tersebut, jelasnya. (***/rizath polii)