Manado – Hingga saat ini, Charlos Barahama dan Sopitje Salemburung belum mendapat kabar terkait kondisi terakhir anak mereka Kapten Tugboat Brahma 12. Peristiwa hari Sabtu yang lalu pun baru disadari keluarga sebagai firasat atas masalah yang dihadapi anak terkasih.
Kepada BeritaManado.com, Sopitje Salemburung mengatakan, sejak 3 kali berlayar ke Filipin, baru kali ini orang tua mendapat firasat buruk.
“Sabtu lalu, ayah dari Tonsen sakit. Biasanya, kalau diantara kami ada yang sakit, maka salah satu anak kami pasti akan sakit. Biasanya yang paling sering adalah Tonsen. Ternyata benar,” ujar Sopitje, Rabu (30/3/2016).
Batas waktu yang diberikan oleh kelompok Abu Sayyaf kepada pemerintah Indonesia tinggal besok hari. Meski belum mendapat kabar resmi secara langsung oleh pemerintah maupun pihak perusahaan, tapi Sopitje yakin, anaknya selamat.
“Sampai saat ini kami percaya bahwa pemerintah sedang berusaha membebaskan anak kami. Kami keluarga pun yakin, anak kami sehat-sehat saja, meski tidak tahu apa dapat makan atau tidak. Kami yakin, anak kami akan segera pulang dalam keadaan selamat,” tambahnya. (srisurya)