Partisipasi warga sangat minim
Manado – Pilkada susulan kota Manado dilaksanakan 17 Februari 2016 kemarin memiliki banyak cerita. Salah satunya prosentase jumlah pemilih yang hanya mendekati angka 52%.
Akademisi dari Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sam Ratulangi, Dr Max Egeten mengatakan jika dilihat dari sisi formalitas, pilkada sudah sukses dilaksanakan meski terdapat sejumlah kekurangan.
“Dinilai dari sisi formalitas, pilkada sudah sah dilaksanakan. Meski memang dilihat dari sisi partisipasi pemilih disayangkan karena tidak sesuai yang diharapkan.
Tapi dari segi aturan, tidak dicantumkan soal prosentase pemilih hanya yang dipakai adalah jumlah pemilih terbanyak,” ujar Max Egeten kepada BeritaManado.com, Kamis (18/2/2016).
Terkait partisipasi masyarakat yang kurang, Egeten menyebut beberapa hal bisa menjadi faktor penyebabnya.
“Faktor partisipasi kurang bisa karena beberapa hal. Diantaranya tarik menarik antara KPU dan pemerintah soal hari libur, adanya kejenuhan di masyarakat akibat penundaan dan bisa juga khusus untuk masyarakat yang berpikir pragmatis yang tidak ke TPS karena tidak menerima uang dan beberapa alasan lain.
Padahal memang dari pemerintah, KPU dan stakeholder lain seperti kami di kampus-kampus sudah menyampaikan kepada masyarakat untuk memilih. Memang disayangkan dan tidak diharapkan terjadi. Tapi setidaknya pilkada sudah dilaksanakan dan itu sah,” tambahnya. (srisuryapertama)