Manado – Pernyataan-pernyataan penjabat Gubernur Sulut Soni Sumarsono terkait perosalan pemadaman listik di Sulut, khususnya di Kota Manado diibaratkan bagaikan pernyataan seorang juru bicara PT PLN Suluttenggo.
Atas sikap Sumarsono tersebut, Sumarsono dihujani kritikan pedas dari berbagai kalangan masyarakat melalui media sosial Facebook.
“Kata pak gubenur ganti GM PLN bukan solusi. Pak daerah kami kekurangan daya. Lalu siapa yang kasih ijin penambahan daya indomaret dan alfamart, siapa yg kasih ijin penambahan daya perumahan-perumahan mewah, siapa yg kasih ijin penambahan daya mantos 3, siapa yg kasih ijin penambahan daya hotel-hotel?,” kata politisi Golkar, Raynaldo Heydemans.
Personil DPRD Kota Manado ini pun menuding, kondisi yang terjadi saat ini merupakan bentuk ketidak mampuan pengelolah di daerah. Ayo kita tagih janji mundur GM PLN Suluttenggo,” tegasnya.
Sementara itu, aktivis muda Yoseph Ikanubun meminta Gubernur dan PT PLN Suluttenggo bersikap transparan atas persoalan pemadaman listrik yang dilakukan tanpa pemberitahuan ke masyarakat sebelumnya.
“Pak Gubernur Soni Sumarsono dan PLN mestinya memberi penjelasan yang jujur soal kondisi kelistrikan di daerah ini. Tidak memberi harapan palsu dengan menyebut angka-angka tanggal berapa, bulan apa krisis listrik teratasi. Mestinya dengan penjelasan yang ril tentang bagaimana tahapan dan capaian dari upaya mengatasi krisis itu. Biar masyarakat sendiri bisa menarik kesimpulannya, berapa lama harus berada dalam situasi yang menjengkelkan ini,” ungkapnya. (leriandokambey)