Bitung – “Realita gereja memiliki banyak keberagaman. Perjalanan umat Tuhan tidak pernah sepi dari pergumulan. Pergumulan dialami sejak manusia lahir hingga meninggal dunia.”
Demikian penggalan khotbah Pdt Dr HWB Sumakul MTh saat memimpin ibadah HUT ke-25 GMIM Solagratia Girian Weru Satu, Kota Bitung, Minggu (11/10/2015) Pembacaan alkitab, Daniel 12: 1-4 dan
Lukas 24:25-27.
Dijelaskan Pdt Sumakul pada ibadah yang dihadiri tokoh GMIM, Olly Dondokambey, secara historis politis, Daniel diperhadapkan pada kondisi kekuasaan raja Nebukadnesar. Ketika umat Tuhan mengalami penganiayaan datanglah malaikat Mikhael menjadi pemimpin menyampaikan berita firman Tuhan.
“Implikasi firman Tuhan sangat relevan di masa kini dan masa datang. Jangan dikondisikan dalam tekanan atau penderitaan. Tekanan harus menjadikan hidup lebih baik. Orang yang mempunyai pengharapan tidak akan dikondisikan oleh kesulitan tapi dia mendapatkan pengharapan,” jelas Pdt Sumakul.
Lanjutnya, pembacaan Lukas menceritakan perjalanan umat Tuhan yang merasakan kekecewaan, ketakutan. Yesus menantang dua muridnya dan berkata bukankah Yesus datang untuk mati?
“Orang yang tidak memiliki pergumulan justru dipertanyakan apakah masih manusia atau tidak. Bagi orang Kristen pergumulan diperhadapkan dengan Tuhan. Umur 25 tahun gereja penuh pergumulan. Di tengah pergumulan jemaat harus tetap saling mengasihi, saling menyayangi.
Rajin mendengar firman Tuhan maka kita dekat dengan Tuhan. Melalui doa yang tulus dan bersungguh-sungguh. Tuhan tidak jauh, Tuhan sedekat firmanNya,” terang Pdt Sumakul. (jerrypalohoon)