Amurang – Gubernur DR S.H Sarundajang yang juga Ketua Dewan Penasehat KGPM, saat membawakan sambutan bahwa Sidang Raya Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) ke 33 se-Indonesia yang digelar di Sidang Wale Pinaesaan E’ Wakan.
Ternyata, Sidang Raya KGPM ke 33 tahun merupakan momen diploklamirkan KGPM oleh B.W Lapian Penyandang Maha Putra dan mantan Gubernur Sulawesi tahun 1933 silam, dan Sidang Wale Pinaesaan E’ Wakan adalah Jemaat pertama.
“Muncul dan berdirinya KGPM tahun 1933 sebagai suatu gereja di Minahasa merupakan jawaban atas berbagai permasalahan gereja waktu itu, tak lepas dari berbagai tantangan,” ucap Sarundajang, Senin (20/7/2015) dihadapan ratusan tamu dan ribuan peserta Sidang Raya KGPM.
Menurut Sarundajang menjelaskan, Kelahiran KGPM bukan tiba-tiba melainkan suatu proses perjuangan yang cukup panjang dengan latar belakang yang kuat membangun iman. Tantangan seperti kepincangan aspek rohani, sosial, dan perjuangan bangsa Indonesia waktu itu.
“Saya mengapresiasi KGPM telah mampu bertumbuh sebagai gereja Tuhan yang mandiri, dewasa dan misioner, berikan kontribusi positif dalam proses tumbuh kembang didaerah maupun bangsa,” ungkap SHS.
Selaku pemerintah provinsi meminta agar KGPM mampu menJaga kehidupan harmonis antar umat beragama. KGPM harus menjadi pelopor untuk memperkokoh perdamaian ditengah bangsa yang prularis.
“Sidang Raya KGPM di Wakan diharapkan mempu memberikan gaung perdamaian di Sulut dan Indonesia bahkan dunia. Dan Hasil disang raya dapat berikan kontribusi peningkatan iman jemaat,” imbuhnya.
Saat ini sidang Raya KGPM ke 33 dilaksanakan kembali di Desa Wakan, kiranya semangat sidang raya pertama tahun 1933 kembali menyala di sidang raya KGPM ke 33 yang dilaksanakan 20-25 Juli 2015, sebut Pnt. Donnny Tampemawa, S.Pd. MM selaku Ketua Umum Kerukunan Keluarga Wakan di Jakarta dan sekitarnya. (sanlylendongan)