Manado – Demam batu akik yang melanda Kota Manado saat ini begitu fenomenal. Tak heran jika sebagian orang mulai bertanya-tanya apakah ada sejarahnya batu akik dengan nenek moyang kita?
Kepada BeritaManado.com, Minggu (12/7/2015), salah-satu tokoh adat Talaud, Willem Sejaya, mengatakan bahwa tidak ada hubungannya antara sejarah Mindanauw dengan batu akik.
“Sejarah kita tidak ada sangkut-pautnya dengan batu akik. Batu akik memang tercatat dalam sejarah di beberapa daerah sebagai hiasan mahkota raja di Kalimantan yang biasanya adalah batu kecubung atau sebagai hiasan sarung keris di Jawa. Tapi untuk Sulawesi Utara tidak ada”, ujar Willem Sejaya.
Tapi menurutnya dengan situasi seperti sekarang, bisa saja batu akik akan jadi warisan untuk anak cucu hingga dianggap sebagai budaya.
“Dengan kondisi seperti ini yah secara tidak langsung batu akik sudah membudaya. Bisa dijadikan warisan untuk anak cucu. Tapi ingat, jangan lupakan budaya dan adat istiadat yang sudah ada sejak dulu kala. Jangan sampai batu akik jadi di atas segala-galanya”, pungkasnya. (srisuryapertama)
Manado – Demam batu akik yang melanda Kota Manado saat ini begitu fenomenal. Tak heran jika sebagian orang mulai bertanya-tanya apakah ada sejarahnya batu akik dengan nenek moyang kita?
Kepada BeritaManado.com, Minggu (12/7/2015), salah-satu tokoh adat Talaud, Willem Sejaya, mengatakan bahwa tidak ada hubungannya antara sejarah Mindanauw dengan batu akik.
“Sejarah kita tidak ada sangkut-pautnya dengan batu akik. Batu akik memang tercatat dalam sejarah di beberapa daerah sebagai hiasan mahkota raja di Kalimantan yang biasanya adalah batu kecubung atau sebagai hiasan sarung keris di Jawa. Tapi untuk Sulawesi Utara tidak ada”, ujar Willem Sejaya.
Tapi menurutnya dengan situasi seperti sekarang, bisa saja batu akik akan jadi warisan untuk anak cucu hingga dianggap sebagai budaya.
“Dengan kondisi seperti ini yah secara tidak langsung batu akik sudah membudaya. Bisa dijadikan warisan untuk anak cucu. Tapi ingat, jangan lupakan budaya dan adat istiadat yang sudah ada sejak dulu kala. Jangan sampai batu akik jadi di atas segala-galanya”, pungkasnya. (srisuryapertama)