Manado – Harga sejumlah bahan pokok jelang Ramadhan mulai merangkak naik. Sejumlah solusi pun harus disiapkan untuk menekan kenaikan tersebut.
Anggota Komisi 2 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut), Affan R Mokodongan mengatakan, distribusi barang harus diperlancar untuk menekan kenaikan harga.
Sebagai contoh, untuk menekan kenaikan harga daging ayam, penyaluran komoditas tersebut harus diperlancar.
Affan mengatakan, pasokan ayam untuk Sulut berpusat dari Bitung. Namun, distribusinya sering tersendat akibat kemacetan di sejumlah wilayah seperti Minut.
Kemacetan membuat pengiriman ayam menjadi semakin lama. Padahal, kata Affan, idealnya pengiriman hanya memakan waktu sekitar dua jam.
“Namun, akibat kemacetan menjadi tiga jam,” kata Affan. Waktu pengirman yang semakin lama ini menyusutkan bobot ayam hingga 10 persen dari berat awal.
Hal ini pun akan merugikan penjual. Sehingga, kondisi ini akan mendorong kenaikan harga daging ayam karena pedagang enggan merugi.
“Supaya harga daging ayam tidak naik, maka pemerintah provinsi mesti ikut membantu agar distribusinya diperlancar,” ucapnya. Selain karena distribusi yang terhambat, harga daging ayam jadi naik karena momentum Ramadhan. (risat)