Warga memblokir jalan menuju objek wisata Kaki Dian.
Airmadidi-Sudah lebih dari 10 tahun jalan menuju objek wisata Kaki Dian di Kelurahan Airmadidi Atas, tepatnya lorong disamping Kantor Polsek Airmadidi, rusak parah. Aspal yang terkupas ditambah dengan drainase yang tidak memadai membuat lubang cukup dalam di bagian bahu jalan, membentang sepanjang kurang lebih 200 meter.
Akibatnya, agar tetap dapat difungsikan, warga setempat menutup lubang dengan batu-batu kecil. Namun, upaya tadi belum cukup. Setiap kendaraan yang lewat melalui dua arah, hampir selalu bersenggolan akibat jalan sempit. Adu mulut hingga nyaris adu fisik sering terjadi. Jika hujan deras, kendaraan roda dua juga sering terperosok ke dalam lubang.
Aparat kepolisian berupaya menenangkan warga, agar demo berjalan kondusif.
Kondisi tersebut membuat warga gerah. Kamis (30/4/2015) siang tadi, warga bersama-sama memblokir jalan tersebut dengan kayu dan besi. “Kami sudah lunas membayar pajak, tapi kenapa jalan kami masih rusak?” ujar warga yang dikomandoi Ardiles Katiandago.
Warga lainnya bahkan bersikeras akan memblokir jalan hingga ada kepastian dari Pemkab Minut, untuk memperbaiki jalan tersebut.
“Kami warga disini merasa didiskriminasikan. Masakan sudah lebih dari 0 tahun, tak ada perhatian pemerintah untuk jalan ini. Padahal jalan ini digunakan masyarakat umum, bukan hanya warga disini,” lanjut Katiandago.
Akibat aksi tersebut, belasan petugas Polsek Airmadidi turun mengamankan lokasi demo serta mengatur arus lalu lintas yang sempat macet panjang. Lurah Airmadidi Atas Ansye Dengah dan Camat Airmadidi Susan Katuuk juga hadir menenangkan warga.
“Perbaikan jalan ini sudah tiga kali kami usulkan, namun menurut Asisten I Pemkab Minut, anggarannya nanti akan ditata di APBD Perubahan tahun ini atau APBD induk 2016. Kami minta warga untuk bersabar, dan marinkita sama-sama berjuang,” ujar Katuuk didampingi Dengah.(Finda Muhtar/BMC)