Manado – Mantan Ketua Umum PB NU KH Dr Hasyim Muzadi yang juga selaku Presiden World Conference Religion for Peace (Presiden Konferensi Agama se Dunia untuk perdamaian menegaskan FPI tidak dibenarkan melakukan tindakan menutup rumah Ibadah.
Penegasan tersebut disampaikan Hasyim dalam Munas 1 Bamag yang diikuti para hamba-hamba Tuhan berbagai denominasi gereja dari seluruh Indonesia, yang digelar di Graha Bumi Beringin Manado, Kamis (27/11/2014).
Menurutnya, tindakan FPI selama ini, dianggap bertentangan dengan teologi lakum dinukum waliyaddin (bagimu agamamu dan bagiku agamaku).
“Ingat bukan agama yang jelek, tapi nafsu orang yang mengaku beragama yang membuatnya kekacauan. Jadi apapun alasan FPI caranya adalah salah dan tidak diperkenankan dalam ajaran agama Islam,” tegasnya.
Dia menjelaskan bahwa negara saja mengakui agama-agama yang ada, kenapa harus terjadi tindakan-tindakan yang mengatasnamakan agama, lalu mengorbankan agama lain.
Diapun memberi contoh penolakan terhadap Ahok, lantas ada yang mau bikin Gubernur tandingan, dimana kantornya, siapa yang memberi gaji, mau inspeksi ke siapa, katanya.
“Jadi FPI tidak boleh semena-mena,” tegasnya. (rizath polii)
Manado – Mantan Ketua Umum PB NU KH Dr Hasyim Muzadi yang juga selaku Presiden World Conference Religion for Peace (Presiden Konferensi Agama se Dunia untuk perdamaian menegaskan FPI tidak dibenarkan melakukan tindakan menutup rumah Ibadah.
Penegasan tersebut disampaikan Hasyim dalam Munas 1 Bamag yang diikuti para hamba-hamba Tuhan berbagai denominasi gereja dari seluruh Indonesia, yang digelar di Graha Bumi Beringin Manado, Kamis (27/11/2014).
Menurutnya, tindakan FPI selama ini, dianggap bertentangan dengan teologi lakum dinukum waliyaddin (bagimu agamamu dan bagiku agamaku).
“Ingat bukan agama yang jelek, tapi nafsu orang yang mengaku beragama yang membuatnya kekacauan. Jadi apapun alasan FPI caranya adalah salah dan tidak diperkenankan dalam ajaran agama Islam,” tegasnya.
Dia menjelaskan bahwa negara saja mengakui agama-agama yang ada, kenapa harus terjadi tindakan-tindakan yang mengatasnamakan agama, lalu mengorbankan agama lain.
Diapun memberi contoh penolakan terhadap Ahok, lantas ada yang mau bikin Gubernur tandingan, dimana kantornya, siapa yang memberi gaji, mau inspeksi ke siapa, katanya.
“Jadi FPI tidak boleh semena-mena,” tegasnya. (rizath polii)