Tondano – Masyarakat Minahasa khususnya para petani cabe tak perlu cemas dengan adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Pasalnya, dengan menuai hasil panen saja, itu sudah cukup untuk mananggulagi dampak kenaikan harga BBM itu sendiri.
Harga cabe rawit saja saat ini mencapai Rp. 80.000/kg dan cabe keriting separuhnya. Jika biaya produksi diasumsikan 50 persen dari harga jual, itu artinya petani yang menjual langsung produksi cabenya ke pasar punya keuntungan sekitar Rp. 40.000/kg.
Jika dalam satu bulan rata-rata empat kali panen untuk petani dengan produksi skala kecil dengan asumsi 100 kg, maka sudah bisa meraup keuntungan sebesar Rp. 4.000.000. Apabila dikalikan dengan empat kali panen, berarti keuntungan yang ada adalah Rp. 16.000.000 untuk satu bulan.
Hal itu juga diakui Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow kepada BeritaManado.com, Rabu (19/11/2014). Menuurtnya, sektor pertanian harus terus digenjot agar bisa turut membantu masyarakat dikemudian hari jika menghadapi fenomena kenaikan harga dan sebagainya.
“Dalam hal ini pemerintah akan berupaya terus mencari solusi untuk memaksimalkan sektor pertanian, termasuk menggandeng pihak swasta seperti PT. Gunung Mas Agro Lestari. Kabarnya, perusahaan itu terus melakukan panen cabe untuk dieksport ke Pulau Jawa,” ungkap Sajow. (frangkiwullur)