Bitung – Asisten Satu Pemkot Bitung, Fabian Kaloh mengajak masyarakat untuk bisa menggunakan media atau alat komunikasi dengan cerdas dan baik.
Dengan tidak ikut-ikutan meneruskan atau membroadcast informasi yang tidak dapat dipastikan kejelasannya sehingga terkesan provokasi.
“Seperti kasus tawuran di Tataaran Dua Minahasa, banyak yang membroadcast informasi tersebut kepada saya. Tapi ketika saya tanya apakah informasi itu benar atau tidak malah si pengirim mengaku hanya meneruskan saja,” kata Kaloh, Senin (20/10/2014).
Ia mengaku sangat menyangkan sikap sejumlah orang yang begitu mudahnya meneruskan iformasi yang tak dicek terlebih dahulu kebenarannya.
Apalagi isi broadcast soal tawuran di Tataaran Dua sudah bernuansa SARA tapi malah tetap disebar yang tidak menutup kemungkinan bisa memicu warga lain bereaksi.
“Lebih disayangkan lagi, yang mengirimkan dan menyebarkan broadcast tersebut adalah orang-orang yang berpendidikan tapi anehnya begitu mudah ikut-ikutan menyebar informasi yang tak dicek kebenarannya,” katanya.
Untuk itu, Tonaas Brigade Manguni Indonesia Kota Bitung ini berharap masyarakat lebih cerdas dan bijak dalam menanggapi suatu informasi tanpa ikut-ikutan menyebar sebelum dicek keakuratannya.
Karena sudah banyak kasus tawuran antar kelompok terjadi hanya karena broadcast di media sosial yang disampaikan secara berantai tanpa melakukan pengecekan kebenaran informasi tersebut.(abinenobm)