Tomohon – Iven Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2014 yang bakal bergulir 8 hingga 12 Agustus 2014 di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sudah di depan mata. Iven yang menjadi agenda Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) RI ini dipastikan bakal menyedot perhatian publik baik dari dalam maupun luar negeri.
Ironisnya, agenda dua tahunan yang didalamnya turut mempromosikan Kota Tomohon dan Provinsi Sulawesi Utara ini terkesan seperti tak mendapat perhatian serius dari Pemprov Sulut. Hal tersebut terlihat dengan belum adanya inisiatif untuk memperbaiki akan sejumlah infrastruktur penunjang lainnya baik jalan dan jembatan yang saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan.
Seperti halnya pantauan beritamanado.com, akses penghubung antara Kota Tomohon dan Manado yang terkena imbas bencana alam 15 Januari 2014 lalu belum ada perkembangan yang berarti. Akses jalan pada saat ini masih bertumpu pada jembatan darurat yang dibangun oleh pasukan TNI dari Detasemen Zeni Tempur 4/Yudha Karya Nyata (Denzipur 4/YKN) Manado sebagai satu-satunya akses penghubung. Padahal jalur jalan tersebut sangat penting dan vital dalam iven yang kemungkinan bakal menghadirkan sejumlah duta besar negara sahabat ini.
Tak pelak, kondisi ini langsung menimbulkan sorotan warga yang ada di Kota Tomohon. “Apakah tamu dan undangan yang datang dari luar harus disuguhi dengan kondisi jalan dan jembatan rusak. Dimana tanggung jawab Pemprov Sulut melihat situasi seperti ini. TIFF ini iven internasional, harusnya bersama-sama kita menyukseskannya,” ujar Marthen Bastian, salah satu warga di Kecamatan Tomohon Utara.
Ditambahkannya, dengan semakin dekatnya iven TIFF ini harusnya ada peran dan kontribusi dari Pemprov Sulut dalam menyukseskannya. “Iven ini juga kan ikut mengangkat dan mempromosikan nama Provinsi Sulawesi Utara bukan hanya Kota Tomohon. Semoga ada perbaikan dan pembenahan ruas jalur jalan Tomohon-Manado sebelum TIFF bulan depan,” harapnya. (Tim Redaksi)